Pelatih Australia Kesal Lihat 'Akting' Bahrain, Target Tekuk Indonesia
Pelatih timnas Australia Graham Arnold kesal melihat permainan 'akting' Bahrain saat menelan kekalahan 0-1 di Stadion Robina, Gold Coast, Kamis (5/9). Arnold menargetkan Australia bangkit saat melawan Timnas Indonesia.
Australia secara mengejutkan kalah 0-1 dari Bahrain pada laga pertama Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Gol bunuh diri Harry Souttar pada menit ke-89 memastikan kemenangan Bahrain.
Arnold mengaku kesal dengan permainan Bahrain yang banyak mengulur waktu. Arnold mengatakan banyak pemain Bahrain yang pura-pura cedera untuk mengulur waktu. Selain itu Australia juga bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-77 setelah Kusini Yengi mendapat kartu merah langsung.
"Ini adalah jumlah menit bermain sepak bola terendah yang pernah saya lihat, total bola berada di lapangan dan dimainkan hanya 46 menit, tetapi secara keseluruhan kami harus segera bangkit," kata Arnold dikutip dari News.
Arnold kemudian berharap para pemain timnas Australia belajar dari kesalahan saat melawan Bahrain. Pelatih 61 tahun itu berharap Australia bisa mengalahkan Timnas Indonesia pada laga kedua di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (10/9).
"Kami harus segera bangkit dari kekalahan di Indonesia, dan kami harus memastikan bahwa kami belajar dari pertandingan ini dan terus maju."
"Masih ada sembilan pertandingan [Grup C] yang harus dimainkan. Kami harus segera mengatasinya, bangkit kembali dengan cepat, dan menunjukkan DNA Australia yang baik," ucap Arnold.
Kekesalan terhadap permainan timnas Bahrain juga diungkap kapten Australia Mathew Ryan. Kiper AS Roma itu berharap timnas Australia bisa memetik pelajaran dari kekalahan melawan Bahrain.
"Kami telah berbicara berkali-kali tentang tantangan yang dihadapi lawan tim seperti ini. Jika kami tidak mencetak gol di awal, buang-buang waktu akan terjadi, yang disebut akting, [pura-pura] terjatuh. Kami harus menghadapi situasi tersebut dengan lebih baik dan lebih dewasa sebagai sebuah tim," ucap Ryan.
Sementara winger Australia Craig Goodwin mengatakan tim-tim dari Timur Tengah selalu menggunakan strategi yang sama terkait buang-buang waktu.
"Begitulah yang akan terjadi, begitulah yang selalu terjadi. Beberapa pelatih memberi tahu kami bahwa waktu bermain sebenarnya hanya 36 menit, sangat sedikit. Itulah gaya yang kami tahu akan kami hadapi. Kami kalah dalam pertandingan ini karena kami, bukan karena mereka. Kami kalah karena kami tidak cukup bagus," kata Goodwin.
(har)