yoldash.net

Larangan Hijab untuk Atlet Prancis di Olimpiade Tuai Kecaman

Amnesty International mengecam keputusan pemerintah Prancis melarang yang atlet tuan rumah bertanding menggunakan hijab di Olimpiade 2024.
Olimpiade Paris akan dimulai 26 Juli mendatang. (REUTERS/Abdul Saboor)

Jakarta, Indonesia --

Organisasi non-pemerintah Amnesty International mengecam keputusan pemerintah Prancis melarang yang atlet tuan rumah bertanding menggunakan hijab di Olimpiade 2024.

"Di Olimpiade 2024, tuan rumah Prancis melarang atlet perempuan muslim menggunakan hijab olahraga atau penutup apapun bernuansa religius selama mereka berkompetisi untuk tim Prancis," tulis Amnesty International.

"Larangan tersebut melemahkan upaya menjadikan olahraga lebih inklusif dan membuktikan bahwa atlet muslim berhijab di Prancis akan terus mendapat diskriminasi," tambah Amnesty International.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laporan Amnesty International, Prancis adalah satu-satunya negara Eropa peserta Olimpiade yang melarang hijab untuk kontingennya di Olimpiade 2024 dan Paralimpiade 2024.

Selain itu Prancis adalah satu-satunya pihak dari 38 negara di Eropa yang memboikot hijab di berbagai olahraga seperti sepak bola, basket, dan voli.

Laporan itu muncul setelah Menteri Olahraga Prancis Amelie Oudea-Castera melarang penggunaan hijab untuk atlet Prancis di Olimpiade 2024. Ia memastikan tidak boleh ada atlet tuan rumah yang memakai hijab selama ajang berlangsung.

"Perwakilan delegasi kami dari tim Prancis tidak akan menggunakan kerudung," kata Amelie dalam wawancara di acara Dimanche En Politique, dikutip dari Middle East Eye.

Dalam wawancara September 2024 itu, Amelie menyatakan sikap ini untuk mencegah 'proselytism', sebuah istilah yang diartikan tindakan mengajak orang lain untuk mengikuti ajaran agama atau sikap politik tertentu dengan gaya hidup sehari-hari.

"Terdapat pelarangan terhadap segala bentuk 'proselytism', karena netralitas pelayanan publik bersifat absolut," ujar Amelie.

Menanggapi hal ini, Komite Olimpiade Internasional (IOC) menyatakan bahwa tidak ada pelarangan serupa terhadap atlet negara lain di Olimpiade 2024. Namun di satu sisi, pelarangan hijab bagi atlet disebut tidak sejalan dengan regulasi IOC dan tidak ada teguran kepada Prancis terhadap ini.

"IOC menolak memanggil otoritas Prancis untuk membatalkan pelarangan itu," tulis laporan Middle East Eye.

Selain itu IOC memastikan tidak ada larangan bagi wanita berhijab selama berada di wisma atlet. Selama di sana, para peserta dibebaskan menunjukkan identitas agama dan budaya.

"Untuk wisma atlet hanya peraturan IOC yang berlaku. Tidak ada larangan menggunakan hijab atau simbol agama dan budaya," ujar juru bicara IOC dikutip dari Al Jazeera.

[Gambas:Video CNN]

(ikw/har)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat