yoldash.net

Spalletti Tengah Malam Telepon Jurnalis, Minta Maaf karena Marah-marah

Luciano Spalletti malam-malam menelepon wartawan dari Italia buat minta maaf setelah dia marah-marah atas pertanyaan yang diberikan usai laga melawan Kroasia.
Pelatih Timnas Italia Luciano Spalletti. (REUTERS/Jennifer Lorenzini)

Jakarta, Indonesia --

Pelatih Timnas Italia Luciano Spalletti meminta maaf ke wartawan asal negaranya karena marah-marah dalam konferensi pers usai laga yang meloloskan Gli Azzuri ke  babak 16 besar Euro 2024.

Permintaan maaf itu dilayangkan langsung Spalletti ke wartawan via telepon pada dini hari waktu setempat.

"Semuanya sudah diklarifikasi antara pelatih Spalletti dan koresponden kami di Euro 2024 @dricci73 karena pertengkaran kecil di konferensi pers setelah Italia Kroasia," demikian dikutip dari akun X program olahraga di Radio 24 Italia, Rabu (26/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Mengutip dari Football ItaliaSpalletti yang merasa bersalah karena insiden di konferensi pers pascalaga Italia vs Kroasia lalu menelpon Dario Ricci dari Radio 24 lepas tengah malam waktu setempat.

"Jam 2 dini hari, saya menerima telepon dari nomor yang saya tak tahu itu siapa. Saya mulanya berpikir mungkin itu spam, tetapi saya dengar penelepon mengatakan: 'Hello Dario, ini Luciano'," ujar Ricci.

"Saya tak tahu siapapun yang namanya Luciano yang punya nomor saya, jadi saya berpikir itu adalah Luciano Spalletti dan staf media federasi memberikan dia nomor saya," imbuhnya.

Dalam perbincangan telepon tersebut, kata Ricci, Spalletti meminta maaf atas nada tinggi yang dia gunakan dalam konferensi pers itu kala meladeni pertanyaan yang dilayangkan padanya.

"Dia meminta maaf beberapa kali atas nada [tinggi] yang digunakan, kami juga menjernihkan suasana," ujar Ricci.

Saat konferensi pers, di mana Spalletti menjawab dengan nada tinggi tersebut, Ricci duduk di bagian depan dan di sebelahnya adalah Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina. Ricci mengaku sampai menjelaskan apa yang terjadi itu kepada Gravina.

"Itu adalah malam yang aneh, karena saya duduk di barisan depan dan Presiden FIGC Gabriele Gravina duduk di sebelah saya," kata Ricci.

"Saya mencoba meyakinkan Gravina bahwa itu [jawaban dengan nada tinggi Spalletti] tidak dimaksudkan untuk menghina," imbuhnya.

Ricci mengatakan saat Spalletti menelepon pada pukul 02.00 dini hari itu, dirinya sedang tidak tidur, melainkan lagi menyelesaikan berita soal pertandingan Italia vs Kroasia. 

Adapun ketegangan yang terjadi di sesi konferensi pers itu adalah ketika Spalletti meladeni pertanyaan pertama dari jurnalis Sky Sport Italia dengan nada jengkel. Dia membentak pertanyaan pertama yang diterimanya saat konferensi pers itu.

Selanjutnya di babak 16 besar Euro 2024, Italia akan menghadapi Swiss di Olympiastadion Berlin, Jerman, pada 29 Juni 2024.

Anak-anak asuhan Luciano Spalletti melaju ke fase knockout Euro 2024 setelah menjadi runner up Grup B. Untuk menyegel status runner up Grup B, Gli Azzurri bermain imbang 1-1 lawan Kroasia, Selasa (25/6) dini hari WIB.

Itu menjadi salah satu pertandingan paling gila dalam sejarah Timnas Italia, karena setelah tertinggal dari Kroasia pada menit ke-56, Italia secara dramatis menyamakan kedudukan pada menit ke-90+8.

Berjumpa Swiss di babak 16 besar, Italia patut waspada. Pasalnya, Swiss mampu menahan tuan rumah Jerman 1-1 di laga terakhir Grup A Euro 2024. Meski lolos sebagai runner up Grup A, performa Xherdan Shaqiri dan kawan-kawan mengundang pujian.

Aroma dendam juga mewarnai pertemuan Swiss dengan Italia. Nati, julukan Timnas Swiss, turut andil dalam menyingkirkan Italia di babak kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022.

Pertemuan Swiss dan Italia nanti juga bakal berjalan menarik, mengingat faktor keduanya sebagai negara tetangga. Secara prestasi, Italia jelas lebih mentereng, hal ini pula yang membuat Swiss seringkali terpacu untuk membuktikan diri di lapangan.

(kid/kid)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat