Jakarta, Indonesia --
Bermimpi Timnas Indonesia tampil di Piala Dunia 2026 tidak ada salahnya. Apalagi Timnas Indonesia sudah lolos ke fase ketiga kualifikasi. Namun, harus realistis juga.
'Tidak ada yang tidak mungkin.' Benar. Frasa ini juga berlaku untuk Timnas Indonesia, tetapi melihat kapasitas tim Garuda juga sama pentingnya, agar ekspektasi tidak cedera.
Penampilan skuad Garuda di fase Kualifikasi Piala Dunia 2026 sejatinya menanjak. Awalnya Indonesia dibantai Irak 1-5 di Basra dan imbang 1-1 dengan Filipina di Manila.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat yang sama Vietnam hanya kalah 0-1 dari Irak dan menang 2-0 atas Filipina. Sekilas, Vietnam yang akan lolos ke fase selanjutnya bersama Irak, mewakili Grup F.
Situasi berbalik saat Indonesia dua kali berhadapan dengan Vietnam. Setelah menang 1-0 di Jakarta, Asnawi Mangkualam Bahar dan kawan-kawan menang dengan skor meyakinkan 3-0 di Hanoi.
Akhirnya Indonesia berhak meraih tiket ke Piala Asia 2027 dan melaju ke fase ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah kalah 0-2 dari Irak dan menang 2-0 atas Filipina di Jakarta.
Pada fase ketiga, Indonesia akan bersaing dengan 17 tim terbaik Asia lainnya. Jepang, Iran, Korea Selatan, Arab Saudi, Qatar, Australia, hingga Uzbekistan bakal menghadang.
Dari 18 tim yang lolos kualifikasi fase kedua, akan dibagi ke dalam tiga grup. Satu grup berisi enam tim. Nantinya masing-masing tim akan berlaga 10 kali, kandang dan tandang.
Dari setiap grup tersebut, hanya juara dan runner up yang lolos langsung ke Piala Dunia 2026. Artinya hanya enam tim yang akan lolos langsung ke putaran final.
Adapun dua jatah Asia lainnya, akan diperebutkan tim peringkat ketiga dan keempat dari tiga grup itu. Keenam tim ini lantas akan menjalani kualifikasi fase keempat.
Nantinya juara dan runner up grup fase keempat ini akan dapat tiket ke Piala Dunia 2026. Sedangkan tim peringkat ketiga akan menjalani laga play-off interkontinental.
Bisakah Timnas Indonesia melewati fase ketiga kualifikasi sebagai juara dan runner up atau minimal masuk empat besar grup? Tentu, tak ada yang tidak mungkin.
Harapan, jelas tak boleh dikebiri sejak dini. Jika Timnas Indonesia terus berkembang, tidak ada yang mustahil. Kalaupun gagal, rasanya tak pantas juga bicara gagal selagi belum dicoba.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Selama fase kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia membukukan delapan gol dan delapan kali kebobolan. Gol-gol Indonesia diciptakan delapan pemain.
Kedelapan pemain tersebut adalah Shayne Pattynama, Saddil Ramdani, Egy Maulana Vikri, Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, Ramadhan Sananta, Thom Haye, dan Rizky Ridho.
Dari delapan pemain ini hanya Sananta yang merupakan striker murni atau pemain nomor sembilan. Pencetak gol lainnya adalah sosok bek, gelandang, hingga penyerang sayap.
Situasi ini akan menjadi sisi negatif jika nanti tampil di fase ketiga kualifikasi. Shin Tae Yong pun sadar akan hal ini. Sejak awal melatih Indonesia, ia belum menemukan striker ideal.
Saat jumpa pers setelah melawan Filipina (11/6), Shin menegaskan masih mencari sosok striker. Setidaknya ada dua jalan yang bisa ditempuh Shin sebelum September nanti.
Pertama, mencari striker keturunan Indonesia di luar negeri. Kedua, mencari striker di Liga 1 yang akan bergulir mulai 2 Agustus. Namun opsi kedua bukan perkara mudah.
Berkaca dari Liga 1 2023/2024, tak ada nama striker Indonesia yang masuk daftar 10 besar pemain tersubur. Bukan tidak mungkin hal sama akan terulang di musim 2024/2025.
Memang ada Malik Risaldi yang mengoleksi 13 gol bersama Madura United, tetapi posisi mainnya adalah winger. Ini sama dengan Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen.
Karena itu, awal Liga 1 2024/2025 bisa menjadi ajang pembuktian pemain-pemain berposisi striker. Sananta, Dimas Drajad, Hokky Caraka, hingga Dendy Sulistyawan harus terlecut.
Saat ini, arah kebijakan PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir, adalah berlari kencang dengan 'pasar global'. Yang tak siap bersaing, akan ditinggal.
Terlepas dari itu, hadirnya pemain keturunan seperti Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, Thom Haye, Calvin Verdonk, Jordi Amat, Shayne Pattynama, hingga Sandy Walsh terbukti berhasil mengatrol performa tim.
Sukses Indonesia menembus 16 besar Piala Asia 2023 (2024) dan lolos fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 karena sumbangsih pemain-pemain ini, tanpa mengesampingkan yang lain.
Dan, kembali ke pertanyaan awal, bisakah Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026? Kiranya tak perlu terburu-buru menjawab, sebab hasil tidak akan mengkhianati proses. Mari nikmati semua laga.
[Gambas:Video CNN]