3 Strategi Filipina yang Harus Diwaspadai Timnas Indonesia
Timnas Indonesia akan melawan Filipina di laga terakhir Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ada tiga strategi Filipina yang harus diwaspadai Timnas Indonesia.
Laga Timnas Indonesia vs Filipina akan digelar di Stadion GBK pada Selasa (11/6) malam. Di laga terakhir Indonesia kalah 0-2 dari Irak, sedangkan Filipina takluk 2-3 dari Vietnam.
Kesalahan melawan Irak harus bisa menjadi evaluasi bagi Timnas Indonesia. Selain itu penampilan Filipina saat melawan Vietnam juga bisa menjadi bahan analisis bagi Timnas Indonesia demi meraih kemenangan pada laga nanti.
Pasalnya, pertandingan ini sangat penting karena menjadi penentu lolos Timnas Indonesia ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 sekaligus ke putaran final Piala Asia 2027.
Sementara Filipina sudah dipastikan gagal melaju ke babak ketiga karena poin maksimal yang akan didapat tidak bisa menyalip perolehan angka tim-tim di atasnya. Meski demikian Filipina ingin menutup pertandingan Grup F dengan kemenangan.
Untuk bisa menang dalam laga ini Indonesia bisa mempelajari permainan Filipina saat menghadapi Vietnam. Ada tiga strategi Filipina yang menyulitkan Vietnam yang bisa menjadi bahan analisis Timnas Indonesia.
Berikut tiga strategi Filipina yang harus diwaspadai dan diantisipasi Timnas Indonesia:
1. Pressing Ketat
Filipina punya permainan pressing ketat yang kerap menyulitkan lawan untuk mengembangkan permainan. Strategi ini terbukti berhasil membuat Vietnam sangat kesulitan untuk lepas dari tekanan Filipina.
Tak hanya itu Vietnam juga sulit untuk melancarkan serangan karena setiap pemain mereka memegang bola langsung datang dua hingga tiga pemain Filipina untuk menutup. Indonesia sebenarnya juga sudah merasakan ketatnya pressing ketat Filipina di leg pertama.
2. Menumpuk Banyak Pemain di Belakang
Filipina kerap menumpuk banyak pemain di lini pertahanan. Hal ini terlihat saat mereka melawan Vietnam.
Situasi ini membuat Vietnam kesulitan untuk menembus pertahanan Filipina. Di sisi lain, para pemain Vietnam secara tidak sadar menerapkan high defensive line atau pemain belakang maju hingga tengah lapangan untuk menekan. Situasi ini justru disenangi oleh Filipina untuk melancarkan serangan balik.