yoldash.net

Timnas Indonesia Naik Kelas, Tak Ada Grup Neraka di Piala AFF - Halaman 2

Timnas Indonesia bertemu Vietnam di fase grup Piala AFF 2024. Lawan yang dulu kerap merepotkan, tetapi kini sudah bisa dijinakkan.
PSSI harus memikirkan strategi tepat dalam pemanggilan pemain dari dalam dan luar negeri pada saat Piala AFF 2024. (Dok. PSSI)

Dengan banyaknya pemain Timnas Indonesia yang berkiprah di luar negeri, urusan memanggil pemain untuk Piala AFF 2024 bisa repot.

Jangankan pemain di luar negeri, pemain di dalam negeri pun demikian. Pasalnya Piala AFF 2024 berlangsung saat kompetisi di mayoritas negara di dunia sedang berlangsung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk Liga 1 2024/2025 misalnya, liga dimulai pada Agustus 2024. Artinya pada 23 November hingga 21 Desember, kompetisi sedang berjalan. Klub bisa tak melepas pemain jika dipanggil.

Karenanya PSSI dan operator Liga 1 (PT LIB) perlu merancang jadwal yang bersahabat. Menghentikan liga selama satu bulan bisa jadi opsi, seperti saat Piala Asia 2023 bergulir.

Jika memang tidak bisa, PSSI sedini mungkin harus menjalin kesepakatan dengan klub agar pemain yang dibutuhkan dilepas. Jangan ada batasan jumlah pemain dipanggil per klub.

Untuk pemain di luar negeri, seyogianya pula tak dipaksakan. Jika memang menjadi andalan tim, biarkan pemain membela klubnya, karena Piala AFF memang agenda di luar jadwal FIFA.

Banner Testimoni

Mengacu kalender tahunan FIFA, jadwal internasional terakhir 2024 jatuh pada 11-19 November. Artinya, saat Piala AFF dimulai pada 23 November, para pemain tak bisa dipaksa tetap di Timnas.

Dalam situasi seperti ini diplomasi PSSI akan menentukan. Sama seperti Piala Asia U-23 2024, diplomasi PSSI saat menganggap suatu ajang prioritas, halangan dari klub bisa ditembus.

Namun ini penuh risiko juga. Jangan sampai muncul persepsi, pemain Indonesia tidak ramah jadwal klub, karena selalu diminta membela tim nasional di luar kalender FIFA.

Pada satu sisi, Piala AFF 2024 akan menjadi percobaan ketiga Shin Tae Yong membawa Indonesia menjadi kampiun. Dalam dua edisi sebelumnya Indonesia jadi runner up dan semifinalis.

Tahun ini, banyak kalangan berharap Shin mempersembahkan gelar juara sepak bola ASEAN ini untuk pertama kalinya. Untuk itu pembahasan dengan PSSI perlu dirancang sejak dini.

(nva/nva)

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat