Menkes Harap Polisi Cepat Usut Bully PPDS Undip: Dua Minggu Selesai
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meyakini investigasi soal dugaan perundungan atau bully yang menjadi faktor kematian mahasiswi kedokteran spesialis, Aulia Risma Lestari akan cepat diselesaikan kepolisian.
Bahkan, Budi mengaku polisi bisa mengumumkan hasil itu satu atau dua pekan ke depan.
"Tapi harusnya segera sih. Itu sudah bergulir cepat. Sebentar lagi, polisi seminggu, dua minggu selesai. Ya tergantung dia [polisi]," ujar Budi di Surabaya, Kamis (5/9).
Aulia yang merupakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Undip Semarang, Jawa Tengah, itu sebelumnya diduga meninggal bunuh diri akibat dirundung seniornya.
Budi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah. Investigasi Kementerian Kesehatan, lanjut Budi, juga sudah diserahkan ke polisi untuk didalami lebih lanjut.
"[Kasus] sudah [diinvestigasi] di polisi," kata Budi.
Diketahui, kasus perundungan terjadi pada mahasiswi PPDS Jurusan Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) dokter Aulia Risma Lestari hingga akhirnya ditemukan meninggal bunuh diri 12 Agustus 2024.
Ibu dari almarhumah Aulia Risma sebelumnya melapor ke Polda Jawa Tengah.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto membenarkan pelaporan yang dilakukan di SPKT Polda Jawa Tengah itu.
"Ibu didampingi kuasa hukum serta petugas dari Itjen Kementerian Kesehatan," katanya, Rabu (4/9).
Menurut Artanto laporan ke polisi tersebut berkaitan dengan permasalahan yang diduga dialami almarhumah AR.
Namun, Artanto belum bisa memastikan dugaan pidana yang dilaporkan ke polisi serta pihak terlapor.
Beberapa waktu lalu, Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Suharnomo mengatakan pihaknya memastikan akan menjatuhkan sanksi terhadap terduga pelaku bully di lingkungan PPDS tersebut.
Namun, katanya, sejauh ini dari hasil investigasi internal pihaknya tak menemukan dugaan perundungan yang menjadi faktor dugaan kematian Aulia Risma tersebut.
Dia meyakinkan pihaknya tak menutup-tutupi sesuatu dalam kasus ini. Undip juga disebut telah berkomitmen untuk antiperundungan. Dan, sambungnya, bila perundungan itu bisa dibuktikan, pelakunya akan dikeluarkan.
"Dari internal kita memang tidak ada (temuan bullying), tapi kita menyerahkan dong sama kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata dia di kantornya, Tembalang, Semarang, Senin (19/8) seperti dikutip dari detikJateng.
Hasil investigasi itu juga telah diserahkan ke Itjen Kemendikbudristek, ItjenKemenkes, hingga kepolisian.Hal itu juga disebut sudah disampaikan ke Irjen Kemenkes, Irjen Kemendikbudristek, dan pihak kepolisian.
(frd/kid)[Gambas:Video CNN]