yoldash.net

Menkes Budi Heran Pemecatan Dekan FK Unair Dikaitkan dengan Kemenkes

Menkes Budi Gunadi merespons isu intervensi pemecatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) terkait penolakan terhadap dokter asing.
Menkes Budi respons ramai pemecatan Dekan FK Unair usai tolak dokter asing. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, Indonesia --

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membantah sejumlah informasi beredar yang menyebutkan ada intervensi dirinya dalam pemecatan Budi Santoso sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair).

Budi menegaskan dirinya tidak pernah menghubungi pejabat tinggi Unair terkait pemecatan Budi Santoso itu.

"Saya tidak ada kontak apapun dengan Unair terkait masalah ini. Heran saya kok dikaitkan dengan Kemenkes," kata Budi saat dihubungi Indonesia.com, Kamis (4/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi juga menggarisbawahi Kemenkes yang tidak menaungi FK Unair melainkan Kemendikbudtistek.

"Unair tidak di bawah Kemenkes. Tidak ada wewenang saya di sini," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Senada, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril juga membantah kementeriannya berkaitan dengan pemberhentian Budi Santoso dari Dekan FK Unair.

Adapun dugaan intervensi pemerintah itu menyusul Budi Santoso yang diberhentikan diduga karena menolak rencana kedatangan dokter asing ke Indonesia.

"Informasi yang mengatakan Menkes mengontak Rektor Unair untuk meminta memberhentikan Dekan FK merupakan fitnah dan hoaks," kata Syahril.

Di sisi lain, Syahril juga meluruskan informasi yang beredar di masyarakat terkait Kemenkes yang disebut akan mendatangkan enam ribu dokter asing. Ia menyebut informasi itu merupakan kabar burung.

Syahril selanjutnya juga menjelaskan sejumlah dokter WNA yang dihadirkan oleh Kemenkes saat ini merupakan tim dari Arab Saudi yang bertugas di RS Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, untuk melakukan operasi jantung kompleks untuk menyelamatkan nyawa 30 anak warga Sumatera Utara secara gratis.

Kegiatan tersebut menurutnya merupakan tindakan operasi jantung untuk anak yang pertama kali dilakukan di Pulau Sumatera.

"Selama ini anak yang mengalami gangguan jantung kompleks selalu dirujuk ke Jakarta sehingga memberatkan keluarga secara finansial. Ini dikarenakan memang dokter spesialisnya tidak tersedia di sana," jelasnya.

Oleh sebab itu, Syahril juga menyayangkan protes yang disampaikan sejumlah dokter Indonesia terkait kedatangan tim dokter dari Arab Saudi itu.

Kami menyesalkan beberapa rekan sejawat, terutama di kota besar di Jawa, yang memprotes kehadiran tim dokter dari Arab Saudi tersebut, padahal mereka hadir untuk menyelamatkan nyawa manusia, nyawa anak-anak kita," ujar Syahril.

"Bukan untuk mengambil lahan para dokter-dokter tersebut kedepannya," imbuhnya.

Pihak Unair Surabaya sebelumnya membenarkan bahwa mereka telah mencopot Budi Santoso dari posisi Dekan FK.

Kepala Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Unair Martha Kurnia tidak membeberkan apa alasan Pimpinan Unair mencopot Budi. Ia mengatakan hal itu adalah kebijakan internal lembaganya.

"Alasan atau pertimbangan pimpinan Unair terkait pemberhentian ini adalah merupakan kebijakan internal untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik guna penguatan kelembagaan khususnya di lingkungan FK Unair," ujar Martha.

Sementara, Budi Santoso tak menampik apabila pemanggilannya oleh Rektor Unair pada Senin (1/7) lalu terkait pernyataan dirinya di beberapa media terkait penolakan dokter asing di Indonesia. Setelahnya, pada Rabu (3/7) dirinya menerima SK pemberhentian dari jabatan Dekan FK Unair.

"Iya. Proses saya untuk dipanggil berkaitan dengan itu [pernyataan dokter asing]," kata Budi.

Budi pun mengaku tak bisa berbuat banyak dan menerima keputusan Unair. Namun ia juga meyakini, penolakan terkait rencana untuk mengimpor dokter asing itu juga diamini oleh sejawat lainnya.

(khr/DAL)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat