Menkes Sebut Zhang Zhi Jie Bisa Survive Andai Ditangani Lebih Cepat
![Menkes Sebut Zhang Zhi Jie Bisa Survive Andai Ditangani Lebih Cepat Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan atlet Zhang Zhi Jie bisa terselamatkan jika penanganan terhadap serangan jantung dilakukan dengan cepat dan tepat.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/03/13/menteri-kesehatan-budi-gunadi-sadikin_169.jpeg?w=650&q=90)
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyoroti insiden kematian atlet badminton junior asal China Zhang Zhi Jie saat melakoni turnamen di Indonesia beberapa waktu lalu.
Menurut Budi, penanganan cepat sangat krusial dalam kasus serangan jantung. Jika bisa ditangani kurang dari 4,5 jam, Zhie Jie, menurut Budi, bisa saja terselamatkan.
"Kalau orang kena serangan jantung, seperti yang main badminton kemarin itu, itu kalau bisa di-tackle dengan cepat, di bawah 4,5 jam, dia survive," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu disampaikan Budi saat bicara kekurangan infrastruktur kesehatan di Indonesia. Saat awal menjabat, dia bilang, hanya 44 dari 514 kabupaten/kota yang memiliki alat katerisasi jantung.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Budi menyebut ada enam provinsi yang sama sekali tidak memiliki alat tersebut. Provinsi-provinsi itu adalah Bangka Belitung, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
"Jadi kalau Bapak-Ibu punya saudara kena stroke atau jantung di Ambon, yang bisa dilakukan dokternya adalah berdoa supaya kalau dibawa ke Makassar, Manado, masih hidup untuk bisa dilakukan intervensi," ujarnya.
Budi mengatakan pemerintah sedang melakukan transformasi kesehatan. Saat ini, 234 kabupaten/kota sudah memiliki alat katerisasi jantung. Hanya saja, lanjut dia, jumlah dokter masih kurang sekitar 130.
"Ini sudah ada alatnya, tetapi kita kekurangan dokternya 130-an karena ini butuh dokter subspesialis, di atas dokter spesialis," ujarnya.
Secara umum, Budi mengatakan persoalan tenaga kesehatan tak pernah dipenuhi secara serius oleh pemerintah. Dia misalnya menyebut jumlah dokter umum dan spesialis di puskesmas dan RSUD tak pernah sesuai standar. Hal itu terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
Menurut Budi, 38 persen RSUD tak punya dokter spesialis yang cukup. Bahkan, angka itu lebih besar jika dilihat di daerah-daerah DTPK.
"Kekurangan ini persistent terjadi selama 80 tahun. Tidak pernah kita bicara penuhi tenaga kesehatan ini," katanya.
Video kolapsnya Zhi Jie beredar di media sosial. Penanganan lambat dalam video itu memicu amarah dari publik pencinta badminton di seluruh dunia.
Atlet ganda campuran China Zheng Si Wei murka mendengar kabar itu. Dia mengkritik penanganan buruk atas kejadian tersebut.
"Sangat sulit bagi saya untuk membayangkan bagaimana perasaan keluarga Zhang Zhi Jie saat mereka menonton siaran langsung pertandingan tersebut. Kami berasal dari tim yang sama, tim Zhe Jiang. Saya tidak tahu banyak tentang dia, tetapi dari wawancara yang pernah dilakukan sebelum pertandingan, dia sosok yang sangat bersemangat, termotivasi, dan kuat," ucapnya di Instagram, Selasa (2/7).
(thr/isn)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
Menkes soal Kematian Zhang Zhi Jie: Kalau Ditangani Cepat, Dia Survive
Menkes Ungkap Masalah Kesehatan RI: Kurang Nakes dan Alkes
Menkes Minta Izin Heru Budi Revitalisasi 3 Rumah Sakit di Jakarta
Menkes Ungkap Deteksi Dini Kanker Serviks Penting Untuk Kesembuhan
Pernyataan Lengkap PBSI Soal Zhang Zhi Jie Meninggal di Indonesia
PBSI: Keluarga Diberi Penjelasan Soal Tragedi Fatal Zhang Zhi Jie
PBSI Menanti Keputusan Keluarga Soal Jenazah Zhang Zhi Jie
Sports Sepekan: Zhang Zhi Jie Meninggal di AJC, Messi Gagal Penalti