yoldash.net

Mahfud di Sekolah PDIP: Indonesia Berdaulat, tapi Belum Adil Makmur

Guru Besar Hukum Tata Negara, Mahfud MD mengatakan Indonesia sebagai negara berdaulat belum memberikan keadilan dan kemakmuran kepada warganya.
Guru Besar Hukum Tata Negara, Mahfud MD mengatakan Indonesia sudah berdaulat sebagai negara. Namun, Indonesia belum memberikan keadilan dan kemakmuran kepada warganya. (ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)

Jakarta, Indonesia --

Guru Besar Hukum Tata Negara, Mahfud MD mengatakan Indonesia sudah berdaulat sebagai negara. Namun, Indonesia belum memberikan keadilan dan kemakmuran kepada warganya.

Hal itu Mahfud sampaikan saat menjadi pembicara kunci dalam acara Sekolah Hukum PDIP yang diikuti seluruh caleg terpilih dari PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (14/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah bersatu, kita sudah berdaulat. Tapi adil dan makmur ini belum. Mengapa itu terjadi?" kata Mahfud.

Padahal, kata Mahfud, itu adalah amanah para pendiri bangsa Indonesia, terutama Presiden pertama RI Sukarno alias Bung Karno.

Mahfud menyebut Bung Karno bersama para pendiri bangsa ini telah mewariskan kemerdekaan RI yang merupakan jembatan menuju Indonesia Emas.

Mahfud Md mengatakan pikiran Bung Karno tertuang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea kedua yang berbunyi: dan pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampai lah kepada saat yang berbahagia mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil, Makmur.

Namun, pada praktik saat ini, Mahfud melihat kemakmuran dan keadilan bagi rakyat belum terwujud nyata.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu turut menyinggung dua buah Peraturan Presiden (Perpres) terkait agenda menuju Indonesia Emas 2045.

Mahfud mengatakan pada tahun tersebut kemerdekaan, berdaulat, adil dan makmur diharapkan benar-benar terwujud.

Namun, Mahfud mengatakan usaha-usaha itu membutuhkan proses panjang. Apalagi, dalam perjalanannya akan menghadapi berbagai rintangan.

"Adil dan kemakmuran bisa diciptakan secara nyata. Paling tidak usaha-usaha nyatanya tidak dikotori oleh langkah-langkah yang tidak benar," ujarnya.

Mahfud lalu menyinggung sebuah novel karya PW Singer (dan August Cole) berjudul Ghost Fleet atau Barisan Hantu. Novel itu berisi tentang prediksi Indonesia akan bubar pada tahun 2030.

Bahkan, hal itu pernah dipakai oleh salah satu capres untuk bahan kampanye pada Pilpres 2019. Padahal, kata Mahfud, sudah ada dua Perpres yang mengatur tentang menuju Indonesia Emas 2045.

"Orang ribut karena Indonesia pada waktu itu sudah punya dua Perpres. Indonesia emas. Masa tahun 2030 mau bubar itu semua omong kosong. Ini Indonesia emas. Merdeka bersatu itu sudah dihitung oleh lembaga-lembaga internasional," ujarnya.

(yla/fra)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat