yoldash.net

Gunung Lewotobi Laki-laki NTT Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 900 Meter

Erupsi keempat Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, pada hari ini terjadi sekitar pukul 16.14 Wita dengan tinggi lolom abu 900 meter.
Ilustrasi. Gunung Lewotobi Laki-Laki mengeluarkan abu vulkanik terlihat di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Sabtu (6/1/2024) (ANTARA FOTO/Mega Tokan)

Kupang, Indonesia --

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin (3/6) sore mengalami erupsi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) melaporkan erupsi terjadi pukul 16.14 Wita dengan tinggi kolom abu 900 meter.

"Telah terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 03 Juni 2024 pukul 16.14 Wita dengan tinggi kolom abu teramati ± 900 m di atas puncak (± 2.484 m di atas permukaan laut)," demikian mengutip laporan tertulis Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki dari Desa Nurabelen, Kecamatan Ilebura, Flores Timur yang dikeluarkan pukul 16.24 Wita.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laporan tersebut disampaikan kolom abu teramati berwarna putih, kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat daya.

PPGA menyatakan erupsi Gunung LewotobiLaki-laki itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter dan durasi sekitar delapan menit 20 detik.

ADVERTISEMENT

Tiga kali erupsi sebelumnya hari ini

PPGA juga sebelumnya melaporkan Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami tiga kali erupsi yakni pada pukul 05.39, pukul 09.21 Wita dan pukul 13.09 Wita.

Erupsi pertama pada pukul 05.39 dengan tinggi kolom abu teramati 300 meter. Erupsi pertama terekam di seismogram dengan amplitudo 14,8 milimeter dengan durasi 15 menit 27 detik.

"Telah terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 03 Juni 2024 pukul 05.39 Wita dengan tinggi kolom abu teramati ± 300 m di atas puncak (± 1.884 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 14.8 mm dan durasi sementara ini ± 15 menit 27 detik," tulis PPGA Lewotobi Laki-laki dalam laporan tertulis yang dikeluarkan pukul 06.24 Wita.

Kemudian erupsi kedua terjadi pada pukul 09.21 Wita. Pada erupsi kedua tidak teramati tinggi kolom abu yang disemburkan Gunung Lewotobi Laki-laki. Dan letusan disertai dengan suara gemuruh yang kuat.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sementara ini ± 6 menit 29 detik," jelas PPGA dalam laporan tertulis yang dikeluarkan pukul 09.22 Wita.

Sedangkan erupsi ketiga terjadi pada pukul 13.09 Wita. Pada erupsi ketiga PPGA Lewotobi Laki-laki menyatakan tinggi kolom abu tidak teramati.

"Telah terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 03 Juni 2024 pukul 13:09 WITA namun tinggi kolom abu tidak teramati," tulis PPGA dalam laporan yang dikeluarkan Senin (3/6) pukul 13.23 Wita.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 12.58 milimeter dan durasi 11 menit 26 detik.

Status Gunung Lewotobi Laki-laki

Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berstatus waspada atau level II.

Pada status level II PPGA mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat tidak beraktivitas di radius dua kilometer dari pusat erupsi, serta sektoral tiga kilometer pada pada arah Utara-Timur Laut dan lima kilometer pada sektor Timur Laut.

"Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/ wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 2 KM dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki serta sektoral 3 km pada arah Utara-Timur Laut dan 5 KM pada sektor Timur Laut," kata PPGA dalam keterangan tertulis.

PPGA Lewotobi Laki-laki juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir lahar pada sungai-sungai yang berhulu di Puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki.

"Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan," tulis PPGA.

(eli/kid)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat