yoldash.net

Pemkab Kediri Tunjukkan Kepedulian pada Anak Berbakti Vakum Sekolah

Pemkab Kediri membantu anak kelas 7, Adit Daiva Ardhani, yang berhenti sekolah karena merawat kedua orang tuanya akibat sakit.
Pemkab Kediri membantu anak kelas tujuh yang berhenti sekolah karena merawat kedua orang tuanya. (Foto: Arsip Pemkab Kediri)

Jakarta, Indonesia --

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri menunjukkan komitmennya untuk membantu salah satu warganya yang membutuhkan uluran tangan. Seorang anak berusia 13 tahun, Adit Daiva Ardhani, kini mendapatkan uluran tangan dari Pemkab Kediri setelah kisah baktinya dalam merawat kedua orang tuanya yang sakit menjadi sorotan.

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, terjun langsung dengan membawa empat dinas untuk membantu keluarga Adit. Keempat dinas yang diterjunkan oleh Mas Dhito, sapaan akrabnya, antara lain Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim), Dinas Sosial, Dinas Kesehatan serta Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri.

Bahkan, ia juga langsung mengunjungi anak kelas 7 SMP yang kini tinggal di Dusun Kemuning, Desa Tiru Kidul, Kecamatan Gurah tersebut untuk menindaklanjutinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Adit dan keluarga bertempat tinggal di Kota Blitar. Adit bersama kedua orang tuanya, Samini (39) dan Priyanto (48) sebelum lebaran 2024 lalu pindah ke Kabupaten Kediri yang merupakan kampung halaman ibunya.

"Kita menindaklanjuti apa yang diperintahkan oleh Mas Bup (Dhito), pertama kita memastikan keberadaan warga kami. Karena keluarga ini (status kependudukannya) masih warga Blitar," terang Dhito melalui Camat Gurah, Moch. Imron, seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (16/5).

Setelah dilakukan peninjauan lapangan, Adit beserta keluarga menginginkan pindah kependudukan menjadi Warga Kabupaten Kediri sekaligus pindah di SMPN Plosoklaten 1, sekolah terdekat dari rumah yang ditempati saat ini.

Menanggapi keinginan Adit, Dinas Pendidikan tengah mengurus perpindahannya agar bisa kembali menempuh pendidikan di sekolah yang diinginkan. Tak berhenti di situ, ke depan, Dinas Pendidikan juga berupaya memfasilitasi sekolahnya.

"Dinas Pendidikan memastikan mutasi anak tersebut (Adit) dari SMPN 2 Blitar ke SMPN 1 Plosoklaten. Untuk beasiswa kita usulkan melalui Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA)," terang Kepala Bidang Pendidikan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Fadeli.

Dalam kunjungan pagi itu, diketahui kondisi bangunan rumah yang ditempati Adit bersama kedua orang tuanya kurang layak. Meski bangunannya sudah permanen, kondisi sebagian rumah tanpa atap, dan beberapa ruang mengalami kerusakan.

Terkait rehabilitasi rumah tersebut, Dinas Perkim akan bekerja sama dengan pihak desa untuk segera melakukan pembenahan berkala. Menurut Kepala Bidang Kawasan Permukiman, Ainur Rozi dalam jangka dekat pihaknya bersama pemerintah desa setempat akan memperbaiki atap rumah tersebut.

"Kota akan koordinasikan dengan pihak desa, dalam jangka dekat, prioritasnya merehab atap rumah," terangnya.

Dalam kesempatan tersebut Dhito juga menerjunkan petugas kesehatan untuk mengecek kondisi kesehatan kedua orang tua Adit. Selanjutnya, Pemkab Kediri bakal memberikan pendampingan kesehatan terhadap keluarga tersebut.

Sementara Dinas Sosial dalam kunjungannya langsung memberikan bantuan sembako. Ke depan, kepesertaan jaminan sosial yang dimiliki Adit dan keluarga juga akan dipadankan dengan kota asalnya setelah dilakukan pemindahan administrasi kependudukan.

"Setelah data kependudukannya sudah Kabupaten Kediri, nanti kita akan padankan. Kita akan koordinasi dengan Pemkot Blitar dan Kementerian Sosial supaya beliau tetap mendapatkan program bantuan tersebut," sebut Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Ariyanto.

Sebagaimana diketahui, kisah Adit yang merawat kedua orang tuanya ini mendapatkan perhatian Mas Dhito, bupati muda yang selama ini dikenal dekat dengan rakyat. Dengan kondisinya yang masih anak-anak, kisah Adit yang muncul di sosial media pun banyak mengundang simpati publik.

(rir/rir)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat