yoldash.net

Emak-emak Digigit Komodo saat Jemur Ikan Teri di Pulau Rinca NTT

Suami korban mengatakan istrinya adalah korban kedua gigitan komodo tahun ini, sebelumnya petugas BTNK pada Mei 2023 silam.
Komodo adalah hewan endemik Indonesia yang hanya berada di wilayah Nusa Tenggara Timur. (AP/Dita Alangkara)

Jakarta, Indonesia --

Seorang emak-emak digigit komodo di Pulau Rinca, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (2/10) petang, sekitar pukul 15.00 Wita.

Emak-emak yang merupakan seorang ibu rumah tangga (IRT) itu tangan digigit komodo saat sedang menjemur ikan di depan rumahnya.

"Korban digigit komodo di depan teras rumahnya. Saat sedang menjemur ikan teri," kata Kapolsek Komodo AKP Ivans Drajat, Senin lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan korban lalu dievakuasi menggunakan kapal cepat milik Taman Nasional Komodo ke Labuan Bajo untuk dilarikan ke rumah sakit. Dia pun langsung mendapatkan perawatan di UGD RS Siloam Labuan Bajo sekitar pukul 16.30 Wita.

Emak-emak digigit komodo itu merupakan Ratna (46) yang tinggal bersama keluarganya di Pulau Rinca. Suami korban, Sumardi, mengatakan komodo yang menggigit istrinya itu berukuran sekitar dua meter dan tinggi sekitar 80 cm.

Sumardi mengatakan istrinya adalah korban kedua terjangan komodo sepanjang 2023 ini di sana.

Dia bercerita, komodo yang menyerang istrinya itu awalnya datang dari arah pekuburan setelah mengejar seekor kambing. Gagal menerkam kambing, komodo tersebut langsung menggigit tangan Ratna yang berada di dekatnya.

"Komodonya lagi kejar kambing dari arah kuburan. Setelah kambing luput dari kejarannya kebetulan ibu-ibu ini ada lagi rapi (jemur) ikan, dia langsung sambar tangan. Untung ibu cepat tarik tangannya. Tapi, tangannya sudah tergigit," ujar Sumardi.

Dia pun berterima kasih kepada ibu-ibu di lokasi kejadian yang sigap membantu istrinya serta mengusir komodo tersebut. Menurut Sumardi, Ratna bisa saja kehilangan nyawanya jika tidak ditolong ibu-ibu di sana.

"Ibu-ibu yang lain datang menolong agar komodo bisa melepas gigitannya. Untung ada ibu-ibu yang lain yang tolong. Andaikan tidak ada yang lain (datang menolong) mungkin ibunya juga bisa lebih parah begitu, bisa sampai kematian," ujarnya.

Ia berharap Ratna bisa mendapatkan vaksin di Rumah Sakit Siloam untuk menangkal bahaya bakteri pada liur komodo yang menggigitnya.

"Gigitan komodo yang kami takutkan bakterinya. Antisipasinya kemungkinan di sini ada vaksin," kata Sumardi.

Korban-korban gigitan komodo

Lebih lanjut, Sumardi mengatakan Ratna adalah korban kedua serangan komodo di Pulau Rinca selama 2023 ini. Sebelumnya, pada Mei 2023, seorang pegawai Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) juga diserang komodo

Secara lebih umum, menurut data BTNK, total sudah ada 36 orang menjadi korban serangan komodo di Taman Nasional Komodo sejak 1974 silam. Lima korban d antaranya meninggal dunia.

Korban pertama serangan komodo tercatat terjadi pada 1974 atas nama Baron Rudolf Reding von Biberegg, wisatawan asal Swiss.

Dari 36 kasus serangan komodo, hanya dua wisatawan asing yang menjadi korban. Yakni kasus yang terjadi pada Baron pada Juli 1974 dan seorang wisatawan asal Singapura pada 2017.

Korban terbanyak adalah warga lokal di Taman Nasional Komodo dan petugas BTNK. Tercatat, ada sembilan petugas BTNK yang menjadi korban serangan komodo.

Baca berita lengkapnya di sini.

(tim/kid)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat