yoldash.net

Adik Imam Masykur Ungkap Versi Video Penyiksaan yang Dikirim Penculik

Adik almarhum Imam Masykur mengonfirmasi video viral yang menunjukkan penyiksaan kakaknya adalah benar, dan dikirimkan juga ke dirinya saat diminta tebusan.
Ilustrasi TKP penganiayaan Imam Masykur oleh anggota Paspampres. (Istockphoto/fergregory)

Banda Aceh, Indonesia --

Adik kandung almarhum Imam Masykur, Fachrur Rozi meluruskan soal video viral penganiayaan berujung maut kakaknya oleh oknum TNI--termasuk anggota Paspampres.

Ia mengatakan salah satu video yang diunggah kembali Wakil Ketua Komisi III DPR di media sosialnya--yang menunjukkan korban dengan luka berdarah di bagian belakang merintih kesakitan minta tolong dikirim uang tebusan Rp50 juta--itu benar dan tak hoaks.

Video itu, kata dia, dikirimkan para pelaku penganiayaan kepada dirinya agar pihak keluarga Imam Masykur mengirim uang tebusan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya benar (soal video luka di belakang badan). Itu pertama ke saya yang dikirim. Betul (suara imam masykur dalam video tersebut)," kata Fachrur Rozi kepada wartawan usai melakukan aksi damai meminta keadilan terkait tewasnya Imam Masykur, di Depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Rabu (30/8).

ADVERTISEMENT

Video tersebut, kata dia, dikirim setelah Imam Masykur menelepon dirinya dan keluarga lainnya untuk meminta uang tebusan Rp50 juta. Selain video Imam Masykur, pelaku juga mengirim video-video penganiayaan lain agar bisa menekan pihak keluarga korban.

Sanusi, yang juga kerabat Imam Masykur, juga mendapat kiriman video penganiayaan tersebut. Ia juga memastikan orang dalam video dengan luka berdarah di bagian belakang badan merupakan Imam Masykur.

Dari dua video menunjukkan dugaan korban penganiayaan yang diunggah Sahroni di media sosialnya, Imam menduga satunya lagi adalah korban lain.

"Banyak video, itu mungkin rentetan yang lainnya. Penyiksaan yang hingga berdarah di belakangnya itulah korban sebenarnya (Imam Masykur). Yang lain itu mungkin korban lainnya," kata Sanusi.

Sebelumnya, rekaman video penyiksaan yang viral itu salah satunya diunggah kembali oleh Ahmad Sahroni di akun media sosialnya.

Merespons rekaman video yang viral--termasuk diunggah Sahroni-- Komandan Pomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan itu adalah hoaks.

"(Video) yang di dalam mobil itu hoaks," kata Irsyad di Pomdam Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (29/8).

Wartawan menunjukkan satu video seseorang yang diduga dianiaya di dalam mobil. Video itu pula yang diunggah oleh Ahmad Sahroni melalui akun instagram. Irsyad membenarkan video itu yang disebut hoaks.

"Ini yang hoaks," tegasnya.

(dra/kid)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat