yoldash.net

Polisi Klaim Ada 7 Provokator Rusuh Bukan Warga Dago Alos

Polretabes Bandung sudah menangkap 7 orang yang diduga sebagai provokator warga hingga terjadi keributan di Dago Elos.
Polretabes Bandung sudah menangkap 7 orang yang diduga sebagai provokator warga hingga terjadi keributan di Dago Elos. (Rifat Alhamidi/detikJabar)

Jakarta, Indonesia --

Kapolretabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengklaim telah mengamankan tujuh orang yang diduga sebagai provokator dalam kerusuhan di Dago Elos, Bandung pada Senin (14/8) malam.

Budi menyebut ketujuh orang itu bukan berasal dari Dago Elos. Namun, mereka masuk ke lokasi tempat warga Dago Elos melakukan aksi protes.

"Kami sudah amankan 7 orang di Polrestabes, itu juga mereka bukan warga yang memprovokasi. Bukan warga sekitar dago yang diamankan, jadi warga luar semua," kata Budi kepada Indonesia.com, Selasa (15/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi menyebut tujuh orang itu melakukan perusakan dan melempar batu. Keributan terjadi saat warga meminta waktu kepada kepolisian untuk rapat sebelum melakukan negosiasi.

Saat warga rapat, kata Budi, tujuh orang itu terus membuat situasi tak kondusif. Salah satu personel polisi pun ada yang terkena lemparan batu.

Oleh sebab itu, kata Budi, salah satu personel kepolisian berinisiatif sendiri menembakkan gas air mata demi menghentikan aksi.

"Terjadi pelemparan pelemparan pada suatu kelompok yang ingin mengacaukan situasi. Anggota kita kena, nah dari situ terjadilah untuk menjaga situasi ada pendorongan hingga anggota melepaskan gas air mata," jelasnya.

"Kami ingin membubarkan kelompok anarkis itu, bukan untuk menyerang warga," imbuhnya.

Sebelumnya, terjadi ricuh di Dago Elos. Sejumlah warga Dago Elos terlibat bentrok setelah memblokade Jalan Ir H Juanda.

Warga melakukan blokade sebagai protes karena laporan mereka ditolak terkait penipuan sengketa lahan. Tim Advokasi Dago Elos mengatakan pihak yang hendak mengambil alih lahan warga mengaku mewarisi tiga sertifikat eigendom verponding, sehingga menggugat warga untuk menyerahkan lahan yang diklaim miliknya.

Tim advokasi menyebut 300 keluarga huniannya terancam digusur dari wilayah Dago Elos karena tanahnya diklaim perusahaan tersebut.

Karena ditolak, massa yang tak puas kemudian memblokir akses jalan Dago itu sepanjang sekitar 300 meter mulai pukul 21.20 WIB. Namun, aparat kepolisian disebut menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

(yla/bmw)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat