yoldash.net

Istana Bantah Bjorka Bobol Data Jokowi: Kalaupun Bisa, Daftar Isi Saja

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono membantah kabar bahwa surat-surat Presiden Jokowi dibobol peretas Bjorka.
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono memberikan keterangan usai mengikuti pelantikan di Gedung Setneg, Jakarta, Kamis (20/7). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Jakarta, Indonesia --

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono kembali membantah kabar surat-surat Presiden Joko Widodo dibobol peretas Bjorka.

Heru memastikan data di Istana aman. Menurutnya, kalaupun hacker bisa meretas, data rahasia diklaim masih aman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalaupun itu bisa masuk, itu pun yang bisa masuk di daftar isi saja," kata Heru di Jakarta, Senin (12/9).

Heru memastikan pemerintah akan mengambil langkah mengenai serangan Bjorka. Namun, ia belum bisa memastikan langkah yang akan diambil.

ADVERTISEMENT

Dia menyebut pemerintah akan mengambil keputusan dalam waktu dekat. Pemerintah, kata Heru, sedang membahas persoalan itu dalam rapat.

"Sedang dirapatin siang dan tadi pagi terkait dengan pengamanan siber," ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah mendapat serangan siber dari hacker bernama Bjorka. Peretas itu mengklaim telah membobol data sejumlah instansi pemerintah, termasuk surat Badan Intelijen Negara (BIN) ke Presiden Jokowi.

Saat ini, sejumlah menteri dan kepala lembaga dikumpulkan di Istana Kepresidenan Jakarta. Salah satunya Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn.) Hinsa Siburian.

Melalui grup Telegram, Bjorka mengklaim telah meretas surat menyurat milik Presiden Jokowi. Tak lama, ia membuktikannya dengan mengunggah sejumlah sampel berisi judul, pengirim, dan penerima surat rahasia, salah satunya dari BIN untuk Jokowi, di situs komunitas hacker BreachForums.

Sebelum aksinya ini, ia, yang bergabung dengan BreachForums sejak 9 Agustus 2022 itu, sudah membocorkan data IndiHome, Tokopedia, registrasi SIM card, hingga KPU.

Sejauh ini, belum tampak aksi balasan konkret dari Pemerintah dan pihak yang bocor datanya selain melempar komentar.

Mabes Polri juga merespons aksi peretasan data yang dilakukan Bjorka. Namun, polisi masih menunggu laporan dari pihak-pihak yang dirugikan Bjorka, sebelum menyelidiki insiden dugaan kebocoran data tersebut.

"Polri masih menunggu laporan dari pihak-pihak yang merasa dirugikan,"kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo ketika dikonfirmasi Indonesia.com, Senin (12/9).

(dhf/pmg)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat