yoldash.net

Zelenskyy Bahas Ukraina Tak Kunjung Jadi Anggota NATO

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan tawaran keanggotaan NATO untuk wilayah di bawah kendali Kyiv akan mengakhiri "tahap panas perang" di negara itu
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (AFP/Roman Pilipey)

Jakarta, Indonesia --

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan tawaran keanggotaan NATO untuk wilayah yang berada di bawah kendali Kyiv akan mengakhiri "tahap panas perang" di negara tersebut.

Namun, setiap usulan untuk bergabung dengan NATO harus diperluas ke semua wilayah negara yang berada dalam batas wilayah yang diakui secara internasional.

Sekitar seperlima wilayah Ukraina saat ini berada di bawah kendali Rusia. Dalam wawancara dengan Sky News Inggris yang ditayangkan pada hari Jumat (29/11), Zelenskyy menyiratkan bahwa ia bersedia menunggu untuk mendapatkan kembali wilayah itu jika kesepakatan dengan NATO dapat menjamin keamanan seluruh Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan hanya itu, kesepakatan dengan NATO diharapkan juga mengakhiri pertempuran di seluruh Ukraina sejak invasi skala penuh Rusia pada bulan Februari 2022.

"Jika kita ingin menghentikan tahap panas perang, kita harus mengambil wilayah Ukraina yang berada di bawah kendali kita di bawah payung NATO," kata Zelenskyy, seperti dilansir DW.

"Itulah yang perlu kita lakukan dengan cepat, dan kemudian Ukraina dapat memperoleh kembali bagian lain dari wilayahnya secara diplomatis," tambahnya.

Namun, Zelenskyy bersikeras bahwa setiap tawaran untuk bergabung dengan NATO harus diberikan kepada seluruh Ukraina.

"Undangan harus diberikan kepada Ukraina di dalam perbatasannya yang diakui secara internasional. Anda tidak dapat memberikan undangan hanya kepada satu bagian negara," tuturnya.

Keengganan NATO untuk mengundang Ukraina

Undangan bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO merupakan bagian penting dari apa yang disebut "rencana kemenangan" Zelenskyy, yang ia sampaikan kepada sekutu Barat pada bulan Oktober lalu. Rencana tersebut dipandang sebagai cara bagi Ukraina untuk memperkuat posisinya dalam setiap negosiasi dengan Moskow.

Namun, Amerika Serikat dan Jerman, yang merupakan pendukung utama Ukraina dan negara-negara kunci NATO, menghalangi jalur cepat bagi Ukraina untuk bergabung dengan aliansi pertahanan Barat tersebut.

Awal minggu ini, Sekretaris Jenderal NATO yang baru, Mark Rutte, mengatakan aliansi tersebut "perlu melangkah lebih jauh" untuk membantu Ukraina saat berperang melawan Rusia.

Bantuan militer untuk Ukraina dan langkah-langkah menuju berakhirnya perang diharapkan menjadi agenda utama ketika para menteri luar negeri anggota NATO bertemu di Brussels, Belgia untuk pertemuan dua hari yang dimulai pada hari Selasa.

Faktor Trump dalam perang di Ukraina

Komentar Zelenskyy juga muncul menjelang pelantikan Presiden AS terpilih Donald Trump pada bulan Januari 2025. Trump, yang dipandang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, bersumpah di jalur kampanye untuk mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina dalam satu hari, tetapi ia belum membahas secara terbuka bagaimana cara melakukannya.

Ia juga mengumumkan pada hari Rabu lalu bahwa Keith Kellogg, seorang pensiunan jenderal bintang tiga berusia 80 tahun yang sangat dihormati, akan menjabat sebagai utusan khususnya untuk Ukraina dan Rusia.

Pada bulan April 2024, Kellogg menulis bahwa "mengakhiri perang Rusia-Ukraina akan membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan mengutamakan Amerika untuk mencapai kesepakatan damai dan segera menghentikan permusuhan antara kedua pihak yang bertikai."

(wiw/wiw)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat