yoldash.net

5 Proksi Iran yang Siap Serang Israel Balas Kematian Bos Hamas Haniyeh

Sejumlah milisi di sejumlah negara Timur Tengah sekutu Iran sedang bersiap menyerang Israel untuk membalas kematian pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh.
Perekrutan milisi Houthi di Yaman. (REUTERS/KHALED ABDULLAH)

Jakarta, Indonesia --

Sejumlah milisi di sejumlah negara Timur Tengah sekutu Iran sedang bersiap menyerang Israel untuk membalas kematian pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh.

Kelompok bersenjata ini dikenal dengan sebutan "Poros Perlawanan" yang diyakini kerap mendapatkan sokongan senjata hingga dana dari Iran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haniyeh tewas dibunuh di tempatnya menginap di Teheran pada Rabu (31/7) dini hari saat berkunjung ke Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden baru Masoud Pezeshkian. Beberapa jam sebelum pembunuhan Haniyeh, komandan tertinggi Hizbullah Lebanon Fuad Shukr juga tewas imbas serangan Zionis di Beirut pada Selasa (30/7).

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah bersumpah bakal membalas Israel, yang dituding sebagai dalang atas pembunuhan Haniyeh. Khamenei bahkan disebut telah memerintahkan Iran menyerang langsung Negeri Zionis.

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah juga menyuarakan kemarahan serupa atas meninggalnya Haniyeh serta Fuad Shukr. Dalam pidatonya di pemakaman Shukr pada Kamis (1/8), Nasrallah menegaskan "perang telah terbuka di seluruh front."

Siapa saja Poros Perlawanan ini?



1. Hizbullah Lebanon

Kelompok milisi di Lebanon, Hizbullah, merupakan anggota Poros Perlawanan yang paling kuat. Kelompok ini telah intens menyerang Israel sejak agresi di Gaza dimulai Oktober 2023 lalu.

Serangan di ibu kota Beirut pada Selasa yang menewaskan Fuad Shukr telah memicu kekhawatiran besar dunia. Sejumlah negara mulai dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, hingga Indonesia sampai meminta warga negara masing-masing segera pergi meninggalkan Lebanon sebelum konflik semakin membara.

Hizbullah didirikan ketika perang sipil Lebanon pada 1975-1990. Mereka tepatnya berdiri setelah invasi Israel ke Beirut pada 1982.

Kelompok ini dibentuk atas prakarsa Korps Garda Revolusi Iran (IRGC). Hingga tahun 2000, Hizbullah memerangi pasukan Israel yang menduduki Lebanon selatan.

Hizbullah merupakan satu-satunya faksi yang mempertahankan senjatanya meski perang saudara telah berakhir. Kelompok milisi ini dianggap sebagai pemilik persenjataan yang jauh lebih besar dibandingkan tentara Lebanon.

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, berulang kali pamer bahwa persenjataan kelompoknya begitu canggih hingga mampu menyerang jauh ke dalam Israel.

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

5 Milisi Sekutu Iran yang Siap Gempur Israel

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat