yoldash.net

Kenapa Iran Kebobolan Pembunuhan Haniyeh, Padahal Aman di Qatar-China?

Apakah kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh adalah bentuk kebobolan Iran dari segi keamanan dan intelijen?
Ayatollah Ali Khamenei memimpin salat jenazah Ismail Haniyeh dan pengawalnya. (REUTERS/Office of the Iranian Supreme Le)

Jakarta, Indonesia --

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara yang diduga dilakukan Israel di Teheran, Iran pada Rabu (31/7).

Kematian dia memicu spekulasi tingkat keamanan di Iran mengingat Haniyeh adalah tamu asing dan bos Hamas. Kelompok ini disebut-sebut sebagai proksi Iran yang melawan Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Insiden serangan juga terjadi tak lama usai Iran melantik presiden terpilih yang menjadi simbol pemerintahan baru.

Serangan terhadap Iran hingga menyebabkan sang tamu tewas mengancam peran negara itu sebagai kekuatan regional karena tak bisa menjamin keselamatan sekutu saat berkunjung.

Lalu, apakah kematian Haniyeh adalah bentuk kebobolan Iran dari segi keamanan dan intelijen?

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia Yon Machmudi mengatakan dalam insiden ini Iran kebobolan.

"Ini tentu memalukan ya dari pihak Iran sendiri karena tokoh, tamu undangan mereka dibunuh di wilayah Iran yang bisa saja menunjukkan 'kebobolan' baik dari sisi intelijen," kata Yon saat dihubungi Indonesia.com, Kamis (1/8).

Haniyeh tewas dalam serangan rudal di kediamannya. Dari berbagai sumber, lokasi itu disebut state guest atau tempat untuk tamu kenegaraan.

Hamas menuding Israel sebagai dalang pembunuhan itu. Namun, dalam pidato resminya, Netanyahu tak mengonfirmasi maupun membantah tuduhan tersebut.

Iran juga merupakan musuh bebuyutan Israel sejak lama. Mereka sempat terlibat saling serang pada April lalu.

Yon mempertanyakan kerja-kerja intelijen Iran sehingga rudal bisa menyasar ke tempat menginap Haniyeh.

"Kan tidak mungkin senjata langsung dikirim dari Israel terlalu jauh. Bisa saja melibatkan pihak-pihak yang berkolaborasi dengan Israel," ujar dia.

Yon menduga pihak itu adalah agen badan intelijen Israel, Mossad, yang menjadi mata-mata di Iran.

Selain masalah intelijen, Yon juga menyoroti tingkat keamanan Iran, yang berkaitan dengan militer dalam hal ini Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

"Iran secara umum masih kuat tetapi wilayah yang terbuka. Secara keamanan riskan sehingga yang terjadi pembunuhan Haniyeh," kata dia.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Haniyeh Aman di Qatar dan China

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat