Susul Jepang, Thailand Jadi Negara dengan Populasi Lansia Meningkat
![Susul Jepang, Thailand Jadi Negara dengan Populasi Lansia Meningkat Thailand menjadi salah satu negara dengan peningkatan jumlah populasi lansia.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/06/14/melihat-pameran-perawatan-lansia-di-china-3_169.jpeg?w=650&q=90)
Thailand menjadi salah satu negara dengan peningkatan jumlah populasi lansia. Lansia berusia 60 tahun ke atas kini mencapai seperlima populasi negara tersebut.
Melansir Channel News Asia, Sabtu (15/6), penduduk berusia 60 tahun diperkirakan mencapai 28 persen dari total populasi pada 2033 atau lebih awal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penuaan populasi tidak terlepas dari tingkat kelahiran yang rendah. Hal itu terlihat dari tingkat kesuburan Thailand sebesar 1,08 kelahiran per perempuan pada tahun lalu, terendah kedua di Asia Tenggara setelah Singapura sebesar 0,97 kelahiran per perempuan.
Menurut survei National Institute of Development Administration Thailand pada September lalu, 44 persen responden menyatakan kurang berminat untuk memiliki anak. Alasan utamanya adalah biaya pengasuhan anak, kekhawatiran mengenai dampak kondisi sosial terhadap anak, dan tidak ingin terbebani dengan mengasuh anak.
ADVERTISEMENT
Wakil Perdana Menteri Somsak Thepsutin memperingatkan bahwa jika tingkat kelahiran terus rendah, populasi Thailand bisa berkurang setengah dari saat ini sebanyak 66 juta menjadi 33 juta jiwa dalam waktu 60 tahun ke depan.
Pada 1970 Thailand sebenarnya meluncurkan program keluarga berencana nasional dengan tujuan mengurangi pertumbuhan penduduk. Kemudian pada 1976, program ini tidak hanya berhasil menurunkan tingkat pertumbuhan penduduk menjadi 2,55 persen tetapi juga melampaui target penerimaan kontrasepsi sebesar 26 persen.
Keberhasilan program ini bertahan lama dengan hampir tiga dari empat wanita menikah saat ini menggunakan kontrasepsi.
Selain itu, jumlah perempuan di Thailand yang memperoleh pendidikan tinggi dan berpartisipasi dalam angkatan kerja juga lebih banyak dibandingkan perempuan di negara Asia Tenggara lainnya seperti Filipina, Malaysia, dan Indonesia.
"Hal ini sebenarnya membatasi jumlah anak yang cenderung dimiliki perempuan, dibandingkan dengan mereka yang mungkin menjadi ibu rumah tangga dan hanya tinggal di rumah," kata Direktur Penelitian Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Internasional di Institut Penelitian Pembangunan Thailand, Kirida Bhaopichitr.
Berbeda dengan Jepang dan Korea Selatan di mana angka kelahiran sejalan dengan angka pernikahan yang turun, Thailand memiliki tingkat pernikahan yang konsisten selama lebih dari satu dekade tetapi pasangan memilih untuk tidak memiliki anak baik untuk sementara maupun selamanya.
Dengan kondisi tersebut, Thailand sebagai negara dengan perekonomian berkembang bisa menjadi negara pertama yang mengalami "menjadi tua sebelum menjadi kaya".
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah Thailand mengalokasikan hampir 78 miliar baht pada tahun lalu untuk Tunjangan Hidup Hari Tua. Program itu memberikan subsidi bulanan hingga 1.000 baht untuk lansia yang bukan pensiunan atau penerima kesejahteraan.
Namun, seiring dengan meningkatnya populasi lansia, inisiatif ini akan semakin membebani anggaran pemerintah. Pergeseran demografi juga akan memerlukan sejumlah besar biaya terkait perawatan lansia, termasuk untuk perawat, pengobatan berkualitas, perawat khusus, dan ahli terapi fisik.
(fby/pmg)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
5 Negara yang Pelajari Budaya dan Bahasa Indonesia
VIDEO: Staf Kedubes Inggris Jenguk Korban Singapore Airlines
Bangkok Disebut Mau Tenggelam, Thailand Pindah Ibu Kota?
FOTO: 2024 Jadi Akhir Warga Thailand Bisa Senang-Senang dengan Ganja
BYD Resmikan Pabrik Mobil Listrik di Thailand, Indonesia Kapan?
FOTO: Detak Jantung Tokyo di Tengah Padatnya Jalur Yamanote
Uang Baru Jepang Lebih Sulit Dipalsukan
VIDEO: Jepang Rilis Uang Baru Setelah 20 Tahun