Korsel Setop Kesepakatan Militer dengan Korut usai Dikirim Balon Tinja
![Korsel Setop Kesepakatan Militer dengan Korut usai Dikirim Balon Tinja Korsel bakal menangguhkan perjanjian militer dengan Korut usai dikirimi ratusan balon isi sampah dan tinja.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/01/09/ketegangan-meningkat-di-garis-depan-palagan-korsel-korut-4_169.jpeg?w=650&q=90)
Korea Selatan bakal menangguhkan perjanjian militer yang disepakati pada 2018 dengan Korea Utara, usai Pyongyang mengirimkan ratusan balon isi sampah dan tinja ke perbatasan.
Seoul sebelumnya juga menangguhkan sebagian perjanjian tersebut tahun lalu, usai Pyongyang meluncurkan satelit mata-mata ke orbit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir AFP pasca insiden pengiriman balon isi tinja, Dewan Keamanan Nasional (NSC) mengatakan pihaknya akan meminta kabinet untuk menangguhkan seluruh bagian dari perjanjian militer, "sampai rasa saling percaya antara kedua Korea pulih".
Dalam sepekan terakhir, Pyongyang mengirim lebih dari 700 balon isi sampah termasuk puntung rokok dan tinja ke Korsel, sebagai tindakan pembalasan atas surat-surat yang memuat propaganda anti-rezim yang diorganisir oleh para aktivis di Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Usai sepekan mengirim balon isi kotoran, Korut memutuskan untuk menghentikan tindakan itu untuk sementara. Namun Pyonyang menegaskan akan kembali mengirimkan balon itu jika diperlukan.
Kesepakatan militer tahun 2018 antara Korut dan Korsel bertujuan untuk mengurangi ketegangan di semenanjung dan menghindari eskalasi yang tidak disengaja terutama di sepanjang perbatasan.
Namun usai Seoul menangguhkan sebagian perjanjian tersebut pada November, Korut mengatakan pihaknya tidak akan lagi menghormati perjanjian tersebut.
Menanggapi putusan ini, analis senior di Institut Unifikasi Nasional Korea di Seoul, Hong Min, mengatakan keputusan Seoul menunjukkan bahwa mereka tidak akan mentolerir balon sampah yang melintasi perbatasan.
"Hal ini bisa semakin memprovokasi Pyongyang ketika tidak mungkin secara fisik memblokir balon-balon yang melayang ke arah selatan di udara," kata Hong Min.
"Keselamatan warga tidak dapat dijamin dengan tindakan seperti itu, sementara masyarakat dapat menunggu hingga situasi menjadi tenang dan mencari cara untuk menyelesaikannya," imbuhnya.
[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
Rusia Tutup Badan PBB yang Awasi Program Nuklir Korea Utara
Tentara Korut Tak Punya Kaus Kaki, Pemerintah Minta Warga Nyumbang
FOTO: Penampakan Rudal Korut yang Diduga Dipakai Rusia Serang Ukraina
Ukraina Tuduh Rusia Gempur Kharkiv Pakai Rudal Korut
FOTO: Ribuan Buruh Samsung Korsel Mogok Kerja Tuntut Upah hingga Cuti
FOTO:Kisah Pembersih Kaca Gedung Pencakar Langit yang Takut Ketinggian
Tuntut Upah Naik, 8.000 Buruh Samsung Korsel Mogok Kerja Hari Ini
STY Respons Isu Tawaran Latih Timnas Korea Selatan