yoldash.net

Pakar Asing Prediksi Hubungan RI-Singapura di Bawah Prabowo

Indonesia dan Singapura akan memiliki pemimpin baru di tahun ini. Hubungan kedua negara pun menjadi sorotan, akankah lebih erat atau justru renggang.
Presiden terpilih RI Prabowo Subianto dan PM baru Singapura Lawrence Wong (kiri). (REUTERS/Willy Kurniawan)

Jakarta, Indonesia --

Indonesia dan Singapura akan memiliki pemimpin baru di tahun ini.

Hubungan kedua negara pun menjadi sorotan, akankah lebih erat atau justru renggang?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bakal duduk di kursi kepresidenan pada Oktober mendatang usai menang Pemilu. Sementara itu, Lawrence Wong akan resmi menggantikan Lee Hsien Loong sebagai PM Singapura pada pekan ini.

Kedua calon pemimpin itu terakhir bertatap muka langsung di Istana Bogor pada akhir April. Saat itu, Lee beserta jajaran mengunjungi Indonesia dan bertemu Presiden Joko Widodo.

Lee dan Jokowi tampak saling mengenalkan calon pemimpin baru negara-negara masing.

Terlepas dari pertemuan itu, bagaimana hubungan RI-Singapura di bawah Prabowo dan Lawrence Wong?

Para pengamat menilai calon kepala negara akan lebih banyak melakukan upaya untuk menjaga hubungan Indonesia dan Singapura.

Profesor hukum Universitas Manajemen Singapura, Eugene Tan, mengatakan hubungan Prabowo-Wong merupakan relasi baru dan belum teruji.

Tan mencatat bahwa membangun keakraban perlu waktu, dan kedua pemimpin itu harus merasa nyaman satu sama lain. Namun, dia juga menggarisbawahi Prabowo dan Wong harus memperhatikan kekhawatiran domestik serta tekanan internasional.

"Singapura sensitif terhadap pentingnya bekerja sama secara erat dan baik dengan Indonesia, dan akan berupaya agar Indonesia selaras dalam hal ini," ujar Tan, dikutip Straits Times, akhir April.

Dia lalu berkata, "Indonesia harus melihat Singapura setara, meski godaan dan realitas politik mungkin mengarah ke hubungan abang-adik (Bromance)."

Analis senior hubungan internasional di Solaris Strategies Singapura Mustafa Izzudin mengatakan bromance antara Wong dan Prabowo akan sangat penting dalam mengembangkan hubungan Indonesia-Singapura.

Hubungan kedua calon kepala negara itu, lanjut dia, akan berdampak ke stabilitas regional.

Tantangan hubungan Prabowo-Wong

Namun, Prabowo dan Wong memiliki gaya kerja dan usia yang berbeda.

Mustafa menyebut kedua orang tersebut berasal dari generasi yang berbeda dan mungkin perlu menyesuaikan gaya kerja mereka satu sama lain.

Wong berusia 51 tahun, dan Prabowo berusia 72 tahun. Perbedaan usia membuat pasangan ini harus mengembangkan perasaan terhubung mereka (chemistry) sejak awal.

Mustofa menyarankan Prabowo dan Wong bisa mempertimbangkan untuk membangun semacam Kemitraan Strategis Komprehensif.

"[ini] untuk membawa hubungan bilateral ke tingkat kerja sama yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata dia.

Kerja sama itu bisa berupa proyek antar pemerintah yang serupa yang dilakukan Singapura dan China, termasuk di Suzhou dan Tianjin.

Kedua pemimpin bisa memulai rencana untuk menandai tonggak sejarah tu saat Indonesia-Singapura merayakan 60 tahun hubungan diplomatik.

Prioritas RI-Singapura

Para pengamat juga menyinggung bidang-bidang yang akan menjadi prioritas hubungan kedua negara di bawah pemerintahan baru.

Lebih lanjut, Mustafa menjelaskan perdagangan dan investasi akan tetap menjadi bidang prioritas, begitu pula pertahanan dan keamanan.

Pada 2023, Singapura mencatat investasi asing langsung sebesar US$15,4 miliar (Rp183 triliun), dan perdagangan bilateral mencapai US$69 miliar (Rp1.110 triliun).

Kedua negara juga merupakan sumber utama kedatangan pengunjung bagi masing-masing negara. Tahun lalu, Singapura menyambut 2,3 juta turis dari Indonesia, sementara Indonesia menerima 1,4 juta turis dari Singapura.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat