Nonton K-Pop dan Drakor, 2 Remaja Korut Dihukum 12 Tahun Kerja Paksa
![Nonton K-Pop dan Drakor, 2 Remaja Korut Dihukum 12 Tahun Kerja Paksa Korea Utara menjatuhkan hukuman 12 tahun kerja paksa terhadap dua remaja gegara ketahuan menonton musik video K-Pop hingga menonton drama Korea Selatan.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/01/23/warga-korut_169.jpeg?w=650&q=90)
Korea Utara menjatuhkan hukuman 12 tahun kerja paksa terhadap dua remaja gegara ketahuan menonton musik video K-Pop hingga menonton drama Korea Selatan.
Salah satu rekaman video yang didapat Institut Pembangunan Korut dan Korsel (South and North Development Institute/SAND) memperlihatkan dua remaja berusia 16 tahun duduk di tengah kerumunan dan pihak berwenang tengah menjatuhkan vonis hukuman terhadap mereka.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Media Asing Sorot Gestur Gibran di Debat sampai Israel Tolak Palestina |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video itu menunjukkan dua siswa berbaju abu-abu diborgol sambil ditonton sekitar 1.000 siswa lainnya di sebuah amfiteater. Semua siswa, termasuk dua siswa berusia 16 tahun, mengenakan masker. Ini menunjukkan bahwa rekaman tersebut diambil selama pandemi Covid-19.
Berdasarkan rekaman tersebut, para siswa dijatuhi hukuman usai dinyatakan bersalah karena menonton dan menyebarkan film, musik, dan video musik Korsel selama tiga bulan.
ADVERTISEMENT
"Mereka tergoda budaya asing dan akhirnya menghancurkan hidup mereka," kata narator dalam video itu seperti dikutip Reuters, Minggu (21/1).
Video itu juga menampilkan cuplikan gambar anak-anak perempuan yang diborgol dan potongan klip yang memperlihatkan perempuan Pyongyang mengenakan busana dan gaya rambut ala perempuan Korea Selatan.
Namun, Reuters tidak bisa memverifikasi video tersebut secara independen. Insiden ini pertama kali dilaporkan oleh BBC.
Selama bertahun-tahun, Korut menerapkan hukuman berat kepada siapa saja yang kedapatan menikmati konten hiburan Korsel bahkan meniru cara berbicara mereka.
Langkah itu sebagai upaya Korut memerangi pengaruh luar sejak undang-undang "pemikiran anti-reaksioner" yang diberlakukan pada 2020.
Jenis hukuman yang bersifat publik itu juga menjadi peringatan bagi warga Korut agar tak mengulangi aksi serupa.
Presiden dari SAND dan Doktor Ilmu Politik di Universitas Tokyo Choi Kyung Hui menilai fenomena itu menunjukkan gaya hidup Korsel lazim di masyarakat Korut.
"Saya rasa video ini diedit sekitar tahun 2022, yang menyusahkan (pemimpin Korea Utara) Kim Jong Un adalah generasi muda Milenial dan Gen Z telah mengubah cara berpikir mereka," kata Choi.
Dia kemudian berujar, "Saya pikir dia berupaya mengembalikan [gaya hidup] dengan cara Korea Utara."
Relasi Korut dan Korsel memanas dalam beberapa tahun terakhir. Terbaru, Kim bahkan resmi menutup pintu rekonsiliasi dengan Negeri Ginseng.
Dia juga menutup sejumlah lembaga pemerintah yang bertugas mengelola hubungan Korut dan Korsel.
"Ini adalah kesimpulan akhir yang diambil dari sejarah pahit hubungan antar-Korea bahwa kita tak bisa menempuh jalan pemulihan nasional dan reunifikasi bersama," kata Kim pada pekan lalu, dikutip Associated Press.
Kim Jong Un menganggap reunifikasi dengan Korsel sudah tak memungkinkan. Dia bahkan menyalahkan pemerintah Negeri Ginseng yang menyebabkan upaya unifikasi hancur.
(isa/rds)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
Kenapa Banyak Orang Korea Bernama Kim?
Kepala Kepolisian Seoul Didakwa Lalai atas Tragedi Halloween Itaewon
VIDEO: ABG Korut Dihukum Kerja Paksa Akibat Ketahuan Nonton Drakor
Korut Makin Gila, Klaim Berhasil Uji Coba Bom Nuklir Bawah Laut
FOTO: Ribuan Buruh Samsung Korsel Mogok Kerja Tuntut Upah hingga Cuti
FOTO:Kisah Pembersih Kaca Gedung Pencakar Langit yang Takut Ketinggian
Yong Jun-hyung dan HyunA Dikabarkan Menikah Oktober 2024
Tuntut Upah Naik, 8.000 Buruh Samsung Korsel Mogok Kerja Hari Ini