Sah, Kim Jong Un Tutup Pintu Rekonsiliasi dengan Korsel
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un mengatakan negaranya tidak lagi mengejar rekonsiliasi dengan Korea Selatan di tengah ketegangan kedua negara bertetangga itu yang makin panas.
Kim Jong Un bahkan menutup sejumlah lembaga pemerintah yang selama ini ditugaskan untuk mengelola hubungan Korut dengan Korsel. Penutupan itu diputuskan Kim Jong Un dalam pertemuan parlemen negara pada Senin (15/1).
"Ini adalah kesimpulan akhir yang diambil dari sejarah pahit hubungan antar-Korea bahwa kita tidak bisa menempuh jalan pemulihan nasional dan reunifikasi bersama-sama," kata Kim Jong Un seperti dikutip Associated Press.
Kantor berita Korut, KCNA, melaporkan Kim Jong Un menganggap unifikasi dengan Korsel sudah tidak memungkinkan. Ia bahkan menyalahkan Seoul yang membuat upaya unifikasi selama berpuluh tahun ini hancur begitu saja.
Kim Jong Un bahkan bertekad akan "merebut kembali dan menduduki" Korea Selatan jika terjadi perang di Semenanjung Korea. Ia bahkan tak sudi menganggap warga Korsel sebagai rekan senegaranya.
"Kami tidak menginginkan perang tetapi kami juga tidak punya niat untuk menghindarinya (perang)," ujar Kim Jong Un seperti dikutip Reuters.
Kim Jong Un juga memerintahkan mencopot simbol-simbol yang selama ini menggambarkan upaya rekonsiliasi antara kedua Korea.
Kim Jong Un juga menutup jalur kereta api yang menghubungkan Korut-Korsel dan merobohkan monumen reunifikasi Korea yang berdiri di Pyongyang.
Ia bahkan memerintahkan untuk mengamandemen konstitusi untuk mendidik warga Korut bahwa Korsel adalah "musuh utama" negara dan mendefinisikan negaranya benar-benar terpisah dari Korsel.
[Gambas:Video CNN]