yoldash.net

Konser K-Pop Batal Imbas Panas sampai Dialog Rusia-Ukraina di Saudi

Gelombang panas ekstrem yang menerjang sejumlah negara terutama Korsel hingga perundingan upaya damai Rusia-Ukraina di Jeddah, Arab Saudi menjadi sorotan.
Hampir 2 tahun invasi Rusia, 10 ribu warga sipil Ukraina tewas. (AP/Jae C. Hong)

Jakarta, Indonesia --

Gelombang panas ekstrem yang menerjang sejumlah negara terutama Korea Selatan hingga perundingan upaya damai Rusia-Ukraina di Jeddah, Arab Saudi menjadi sorotan berita internasional selama akhir pekan.

Berikut kilas internasional:

3 Negara Mundur, Konser K-Pop di Jambore Pramuka Dunia Ditunda

Konser musik K-pop yang dijadwalkan bakal digelar hari ini, Minggu (6/8) pada Jambore Pramuka Dunia, Korea Selatan terpaksa ditunda karena sengatan panas ekstrem.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun suhu ekstrem yang mendorong tiga kontingen nasional mundur, penyelenggara Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan memutuskan untuk melanjutkan acara tersebut.

Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Korsel Lee Sang-min mengatakan penyelenggara jambore "menerima keprihatinan atas insiden terkait keselamatan" jika acara itu diadakan pada Minggu malam.

Ukraina Sebut Perundingan di Jeddah Produktif, Rusia Bilang Gagal

Perundingan yang melibatkan setidaknya 40 negara digelar di Jeddah, Arab Saudi, akhir pekan lalu untuk membahas soal konflik Ukraina dan Rusia.

Perundingan yang dilakukan termasuk AS, China, dan India itu diharapkan dapat mendorong kesepakatan kunci untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Namun, pertemuan itu tak dihadiri Rusia, meskipun demikian Kremlin tetap memantau ketat pertemuan tersebut. China--sekutu dekat Rusia--mengirimkan Utusan Khusus untuk Wilayah Eurasia, Li Hui, pada pertemuan tersebut.

[Gambas:Video CNN]

Penembakan di Washington DC, 3 Orang Tewas dan 2 Luka-luka

Tiga orang dikabarkan tewas dan dua lainnya luka-luka dalam insiden penembakan di Washington DC, Minggu (6/8).

Penjabat kepala polisi Washington DC Pamela Smith mengatakan petugas distrik sedang menyelidiki penembakan yang terjadi di tenggara.

"Biar saya perjelas: kekerasan senjata ini harus di atasi. Ini sangat membuat frustrasi, kami tahu bahwa seseorang di komunitas mengetahui apa yang terjadi," kata Smith saat berbicara dengan WTOP-FM, stasiun radio berita komersial di Washington DC.

(rds/rds)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat