yoldash.net

'Dinasti' Diktator Marcos Kembali, Ada Apa dengan Filipina?

Kemenangan Marcos Jr dalam pilres Filipina ini akan menggiring Dinasti Marcos kembali ke Istana Kepresidenan Malacanang 36 tahun setelah sang ayah lengser.
Dengan lebih dari 95 persen suara telah dihitung, Marcos Jr mendapatkan sekitar 30 juta suara, dua kali lipat lebih besar dari lawan terkuatnya. (Foto: AFP/TED ALJIBE)

Jakarta, Indonesia --

Ferdinand Marcos Junior, anak dari eks diktator Filipina Ferdinand Marcos, digadang-gadang bakal telak memenangkan pemilihan presiden tahun ini.

Kemenangan Marcos Jr dalam pilres Filipina ini akan menggiring Dinasti Marcos kembali ke Istana Kepresidenan Malacanang 36 tahun setelah sang ayah lengser dan keluarga melarikan diri ke Hawaii menghindari pemberontakan massal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan lebih dari 95 persen suara telah dihitung, Marcos Jr unggul suara dengan mendapatkan sekitar 30 juta dukungan. Angka itu lebih besar dua kali lipat dari lawan terkuatnya, Wakil Presiden Leni Robredo, yang meraup sekitar 14 juta suara.

Banyak aktivis, pastor gereja Katolik, hingga politikus oposisi khawatir kemenangan Marcos Jr hanya akan mengembalikan pemerintahan otoriter seperti sang ayah berkuasa lagi di Filipina

Meski begitu, sosok Marcos Jr nyatanya tetap diminati masyarakat Filipina bahkan unggul telak dalam pemungutan suara pilpres.

Presiden Pusat Hukum Internasional (Centerlaw), Joel Ruiz Butuyan, dalam opininya di Inquirer menyampaikan bahwa 'kebangkitan' dinasti Marcos ini dipengaruhi oleh kekuatan media sosial.

Sejak Marcos Jr kalah dalam pemilihan wakil presiden pada 2016, dinasti Marcos dan pendukung mereka berupaya memperbaiki citra Marcos Jr di media sosial, seperti TikTok dan YouTube.

"Mitos terkait Marcos beredar secara online lewat video pendek, dokumenter singkat, dan penulisan singkat," tulis Butuyan.

"Video singkat yang menarik dan melodramatis, pun dokumenter terkait mitos Marcos telah secara efektif menggambarkan dinasti Marcos sebagai korban dibandingkan pelaku sebenarnya," lanjutnya.

Selain itu, Buyutan menilai kegagalan besar dari sistem edukasi Filipina juga turut ikut serta dalam kepopuleran Marcos Jr.

"Sistem edukasi kami gagal mengajarkan generasi muda kami terkait kekerasan besar yang dilakukan di negara dan masyarakat kami dalam kediktatoran Marcos. Sangat memprihatinkan saat mengetahui beberapa buku yang digunakan sekolah anak-anak kami menutupi kekerasan ini," tuturnya.

"Jelas saja banyak generasi muda Filipina yang tidak tahu bagaimana penderitaan negara kami kala tahun-tahun tersebut [ketika Marcos berkuasa]."


Dinilai Bawa Kesejahteraan

Sementara itu, pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Pelita Harapan, Yosef Djakababa, menilai banyak masyarakat Filipina yang merasa negara lebih sejahtera kala dipimpin ayah Marcos Jr.

"Tentu saja banyak yang merasa demikian, apalagi yang dari provinsi Ilocos Norte di mana Marcos berasal. Mereka di sana sangat loyal kepada keluarga tersebut. Sedangkan untuk di tempat-tempat lain, muncul rasa kecewa juga, selama puluhan tahun setelah Marcos tumbang, situasi ekonomi dan kesejahteraan tidak kunjung membaik," ujar Yosef ketika dihubungi Indonesia.com, Selasa (10/5).

Walaupun demikian, Yosef menyampaikan bahwa masyarakat Filipina seakan lupa bahwa dinasti Marcos ikut andil dalam kerusakan institusional yang terjadi di negara itu.

"Karena untuk membangun good governance dan akuntabilitas adalah upaya yang dilakukan supaya kemajuan ekonomi bisa lebih sustainable. Sehingga waktu dan energi [pemerintahan setelah Marcos Sr] banyak terserap di situ. Ini berujung pada pencapaian kesejahteraan dan halangan dalam pemberantasan isu, seperti korupsi, juga terhambat dan turut berkontribusi pada kinerja pemerintahan setelah Marcos," ujar Yosef.

"Tidak mengherankan banyak warga yg kecewa, tapi mereka lupa siapa dan apa yang menyebabkan kebobrokan tersebut," katanya lagi.

Filipina ternyata 'dikuasai' keluarga tertentu, baca di halaman berikutnya >>>

Riwayat Filipina Dikuasai Keluarga Tertentu

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat