yoldash.net

Olaf Scholz, Calon Kanselir Jerman Pengganti Angela Merkel

Olaf Scholz, salah satu politikus senior SPD, menjadi kandidat Kanselir Jerman penerus Merkel setelah parpol sayap kiri itu memenangkan pemilu.
Politikus SPD Jerman, Olaf Scholz, kerap dianggap sebagai orang yang ambisius dan membosankan. (Foto: AP/Soeren Stache)

Jakarta, Indonesia --

Nama politikus Partai Sosial Demokrat (SPD), Olaf Scholz, terus menjadi sorotan setelah partai sayap kiri itu memenangkan pemilihan umum Jerman pada akhir pekan lalu. 

SPD menang tipis dengan perolehan suara sebanyak 25,7 persen dari Partai Uni Demokratik Kristen (CDU) yang hanya meraih 24,1 persen suara. CDU merupakan partai berkuasa yang selama ini mengusung Kanselir Jerman Angela Merkel.

Sementara itu, dua partai lainnya The Greens dan Demokrat Bebas (FDP) hanya memperoleh 14,8 persen dan 11,5 persen suara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kemenangan itu, SPD mulai membentuk koalisi pemerintahan untuk mengganti kabinet Kanselir Angela Merkel yang akan segera lengser setelah menjabat sejak 2005 lalu.

Olaf Scholz, salah satu politikus senior SPD, menjadi kandidat kanselir penerus Merkel dari partai tersebut.

Selama ini, Scholz dianggap sebagai salah satu politikus paling berpengaruh di Jerman dengan reputasinya sebagai orang perfeksionis, teliti, dan sangat ambisius.

Sejak 2018, pria 63 tahun itu menjabat sebagai wakil Merkel.

"Banyak warga yang meletakkan nasib mereka di tangan SPD karena mereka ingin ada perubahan dalam pemerintahan dan juga karena mereka ingin kanselir berikutnya adalah Olaf Scholz," kata Scholz di malam pemungutan suara pemilu seperti dikutip AFP.

Scholz juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan dan mendapat pujian Dana Moneter Internasional (IMF) akibat kebijakannya menangani perekonomian Jerman di tengah pandemi.

Saat itu, Scholz rela memotong anggaran non-esensial di dalam negeri untuk melindungi ekonomi Jerman dan membantu mengumpulkan dana pemulihan Covid-19 untuk Uni Eropa. Padahal, gagasannya itu sempat ditolak Merkel.

Tak hanya itu, Scholz juga ingin menjaga operasional Bank Sentral Eropa (ECB) terpisah dari penanganan perekonomian Jerman. Ia juga bekerjasama dengan Prancis untuk memperkenalkan tarif minimum global pajak perusahaan dan aturan pajak baru untuk raksasa teknologi.

Pada 2011, Scholz juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Hamburg. Ia juga pernah menajabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan pada 2007-2009. Saat itu, Scholz berhasil mencegah PHK massal di Jerman ketika krisis keuangan melanda Eropa.

Scholz memang memiliki relasi yang cukup dekat dengan Merkel dan bahkan berupaya memposisikan dirinya sendiri sebagai penerus sang kanselir meski berasal dari partai berbeda.

Scholz sering dianggap sebagai orang yang membosankan dan kaku. Pendekatan hati-hati Scholz kerap membuatnya terpinggirkan dan diabaikan dalam SPD

Scholz lahir pada 1958 di Kota Osnabrueck, Jerman Utara. Iamemegang gelar sarjana hukum dan berprofesi sebagai pengacara yang memiliki spesialisasi dalam masalah perburuhan.

Scholz terpilih menjadi anggota parlemen nasional pada 1998 lalu. Dia menikah dengan sesama politikus SPD, Britta Ernst pada tahun yang sama.



(pwn/rds)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat