yoldash.net

Jakarta, Indonesia -- China menghentikan pembangunan sebuah jembatan di provinsi Hubei, Jingzhou, setelah proyek itu membuat 6.000 ikan langka sturgeon mati.

Dilansir dari China Daily, proyek konstruksi yang dilakukan di lokasi cagar alam nasional itu dilakukan secara ilegal.

Lihat juga: Industri Pariwisata China Diprediksi Bisa Kalahkan Perancis

Menurut laporan media yang dikutip Reuters tersebut, ikan-ikan itu mati akibat polusi, suara alat berlebihan, dan perubahan sumber air akibat pembangunan proyek jembatan itu.

Ikan sturgeon di China sendiri sudah hampir punah akibat polusi, penangkapan berlebihan, dan proyek konstruksi bendungan di sepanjang Sungai Yangtze.

Pembangunan berlebihan di sungai tersebut juga berdampak pada pengurangan populasi lumba-lumba lokal yang sering disebut sebagai "ikan duyung Yangtze."

Lihat juga: Syarat Khusus Lintasi Jembatan Laut Terpanjang di Dunia

Berdasarkan data Uni Internasional untuk Konservasi Alam, di China sendiri ada 1.085 hewan dan tanaman asli yang masuk kategori terancam punah.

Laporan kelompok organisasi non-pemerintah China pada tahun lalu menyebutkan jumlah spesies langka pada 2000 hingga 2015 menurun menjadi 738.

Selama periode itu, hanya 102 spesies langka yang mengalami pertumbuhan. (cin/has)