yoldash.net

Cegah Pemuda Gabung ISIS, Cameron Keluarkan Aturan Baru

Perdana Menteri Inggris David Cameron memberi kewenangan bagi para orang tua untuk membatalkan paspor anak mereka yang dicurigai ingin bergabung bersama ISIS.
David Cameron mengeluarkan aturan yang memperbolehkan para orang tua melarang anaknya memiliki paspor sehingga tidak bisa berpergian ke luar negeri, termasuk bergabung bersama ISIS. (Reuters/Tobby Melville)

London, Indonesia -- Perdana Menteri Inggris David Cameron mengumumkan aturan baru terkait langkah antisipasi merebaknya pengaruh ISIS di Negeri Putih ini.

Diberitakan The Independent, Senin (20/7), Cameron mengeluarkan aturan yang memperbolehkan para orang tua menjadikan paspor anak mereka tidak berlaku lagi.

"Kami akan mengeluarkan aturan baru yang memungkinkan para orang tua untuk membatalkan pembuatan paspor bagi anak kalian yang mencegah mereka pergi ke luar negeri," ujar Cameron.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebijakan aturan ini menyusul lonjakan jumlah pemuda Inggris yang pergi ke Irak dan Suriah untuk bergabung bersama ISIS.

Pemerintah pun mulai mencari cara, salah satunya dengan mencoba melibatkan para orang tua untuk mencegah anak mereka teradikalisasi oleh kelompok atau oknum ekstremis.

Melalui aturan yang diberlakukan bagi anak di bawah 16 tahun ini, Cameron mencoba mendorong para orang tua untuk lebih peka terhadap anak mereka masing-masing. Jangan sampai buah hati kesayangan mereka terjerumus dan menjadi target baru ideologi radikal.

Sejauh ini, Cameron menduga ada 700 lebih pemuda Inggris yang pergi ke Irak dan Suriah dan bergabung untuk bertempur bersama ISIS.

Oleh karena itu, Cameron pun mendesak semua pihak, mulai dari pemerintah, komunitas, pemuka agama hingga lingkungan sekolah dan keluarga untuk bekerja sama melawan kelompok teror tersebut.

"Kalian tidak akan menjadi sesuatu yang berharga atas pergerakan mereka. Kalian hanya akan menjadi pasukan meriam. Mereka memperdaya kalian," ujar Cameron.

"Jika kalian laki-laki, mereka akan mencuci otak kalian, membuat kalian mengenakan rompi bom bunuh diri dan meledakkan kalian," ujarnya.

"Dan jika kalian perempuan, mereka akan memperbudak kalian, menyiksa kalian. Itulah fakta betapa sakit dan brutal ISIS yang sebenarnya," lanjutnya.

Selain mengumumkan aturan baru ini, Cameron melalui pidatonya juga mengungkap kebijakan larangan hidup berkelompok bagi komunitas Muslim di Inggris.

Larangan tersebut, Cameron katakan, merupakan salah satu cara mengatasi tumbuh dan berkembangnya ekstremisme di Inggris. Berbagai organisasi Islam di Inggris menolak kebijakan Cameron. (den)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat