yoldash.net

Para Menteri Yaman Kembali dari Pengasingan

Para menteri dan pejabat intelijen Yaman akhirnya menginjakkan kaki untuk pertama kali setelah mengasingkan diri ke Riyadh, Arab Saudi Maret lalu.
Pejuang lokal pendukung Hadi telah merebut bandara kota dan pelabuhan utama dari kelompok milisi Houthi dalam dua hari terakhir. (Reuters/Stringer)

Jakarta, Indonesia -- Beberapa menteri dan pejabat intelijen menginjakkan kaki di kota selatan Aden, Yaman, pada Kamis (16/7) untuk pertama kalinya setelah berada di pengasingan di Riyadh, Arab Saudi, sejak Maret lalu.

Langkah ini terjadi setelah pendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang didukung oleh serangan udara pimpinan Arab Saudi membuat beberapa kemajuan dengan memukul mundur pemberontak Syiah al-Houthi  dari beberapa wilayah.

Tiba dengan helikopter di sebuah pangkalan udara militer pada di barat Aden, sekelompok pejabat itu termasuk para menteri dalam negeri dan transportasi, mantan menteri dalam negeri, kepala intelijen, dan wakil kepala rumah wakil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Presiden di pengasingan) Abd-Rabbu Mansour Hadi mendelegasikan kelompok ini untuk kembali ke Aden untuk bekerja mempersiapkan situasi keamanan dan memastikan stabilitas menjelang kebangkitan lembaga negara di Aden," kata salah satu pejabat kepada Reuters.

Pejuang lokal pendukung Hadi telah merebut bandara kota dan pelabuhan utama dari kelompok milisi Houthi dalam dua hari terakhir, dalam pertempuran yang menurut petugas medis telah menewaskan dan melukai puluhan.

Houthi mengatakan pengambilalihan ibu kota Sanaa pada September dan dan lalu ke Yaman selatan dan timur pada Maret dan April merupakan bagian dari revolusi terhadap pemerintahan yang korup dan militan Muslim Sunni garis keras.

PBB mengatakan lebih dari 3.500 orang telah tewas dalam serangan udara dan pertempuran di Yaman sejak Arab Saudi bersama sekutunya meluncurkan serangan udara pada Maret. (stu/stu)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat