yoldash.net

Bantuan Kemanusiaan PBB Akhirnya Masuk Yaman

Setlah berbulan-bulan terhalang blokade, PBB akhirnya bisa masuk ke Yaman, mendistribusikan bantuan makanan dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan warga.
Setlah berbulan-bulan terhalang blokade, PBB akhirnya bisa masuk ke Yaman, mendistribusikan bantuan makanan dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan warga. (Reuters/Mohamed al-Sayaghi)

Jakarta, Indonesia -- Konvoi bantuan kemanusiaan PBB akhirnya berhasil masuk ke Yaman untuk mendistribusikan makanan, obat dan alat-alat kesehatan yang dibutuhkan oleh warga Yaman

Konvoi 40 truk itu membawa makanan yang cukup untuk 117 ribu orang selama satu bulan tiba di Aden setelah ditahan di pos pemeriksaan Rabat di luar Aden sejak 9 Juli, kata Abeer Etefa, juru bicara Program Pangan Dunia PBB, WFP, di Kairo.

WHO juga membawa 46,4 ton bantuan ke kota Aden pada Sabtu, termasuk peralatan kesehatan darurat, obat-obatan untuk mengobati malaria dan penyakit diare, dan perlengkapan sanitasi untuk lebih dari 84 ribu orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Johannes Van Der Klaauw, koordinator kemanusiaan PBB untuk Yaman, mengatakan butuh “berhari-hari untuk mengatur perjalanan aman" obat-obatan tersebut.

Sementara itu, pengiriman 500 ribu liter bahan bakar ke Aden—yang diperlukan untuk distribusi bantuan dan generator rumah sakit—masih terhalang oleh pertempuran.

"Daerah di sekitar pelabuhan pada 48 jam terakhir telah menjadi zona perang," kata Etefa.

Lebih dari 3.000 orang telah tewas dan 1,2 juta mengungsi dalam konflik antara pemberontak Syiah Houthi dan pasukan yang setia kepada Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang kini sedang melarikan diri ke Riyadh.

Arab Saudi memimpin koalisi negara Arab Sunni melancarkan serangan udara sejak akhir Maret untuk mendukung Hadi, yang menurut pekerja bantuan, malah memperburuk situasi kemanusiaan di Yaman.

PBB mengatakan 21 juta orang Yaman membutuhkan bantuan, sekitar 80 persen dari populasi negara itu. Sekitar 6,1 juta berada dalam keadaan darurat pangan, smentara 6,9 juta lainnya berada dalam situasi krisis.

Konvoi makanan kali ini adalah pasokan terbesar pertama PBB yang masuk ke Yaman sejak Maret.

Gencatan senjata yang ditengahi PBB selama seminggu dimaksudkan mulai pada Sabtu untuk memungkinkan pengiriman bantuan. Namun Arab Saudi menolak untuk mengakui gencatan senjata dan meneruskan serangan udara.

“Karena jeda tidak terjadi, kita masih memiliki masalah besar sebab Aden tidak bisa dicapai melalui laut," kata Van Der Klaauw pada konferensi pers.

Etefa mengatakan situasi keamanan di lapangan tidak berubah secara signifikan dan toko-toko kehabisan bahan pokok.

Kapal-kapal dialihkan ke pelabuhan utara Hodeida, padahal barang harus diangkut ke Aden.

Arab Saudi menjanjikan US$274 juta pada pertengahan April untuk Yaman tetapi belum juga membayar uang itu ke PBB.

“Saya tidak ingin memberikan terlalu banyak detail, tapi pendonor sering kali menginginkan mitra kemanusiaan mereka memberikan visibilitas untuk sumbangan mereka, dan di sini kita berurusan dengan pendonor yang juga merupakan pihak yang terlibat konflik," katanya. (stu/stu)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat