yoldash.net

Kritikus Nilai Abigail Film Horor Menyenangkan, Meski Plot Dikritik - Halaman 2

Kritikus film memberikan review Abigail sebagai film horor meski ada beberapa yang menilai plotnya berantakan dan menyia-nyiakan para cast.
Kritikus film memberikan review Abigail sebagai film horor meski ada beberapa yang menilai plotnya berantakan dan menyia-nyiakan para cast. (Radio Silence Production/Universal Pictures via IMDb)

Meski beberapa menilai Abigail menyenangkan, ada kritikus yang berpendapat plot film tersebut berantakan dan seperti menghindari sesuatu yang menantang di dalamnya.

Pandangan itu disampaikan Benjamin Lee dari The Guardian. Ia menilai Abigail hanya menawarkan kesadisan dan adegan gore dalam 109 menit durasi dan tak memiliki tujuan atau akhir yang jelas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penonton ditawari gangguan dari adegan berdarah-darah, seperti jika tubuh lain yang meledak mungkin membantu kita lupa sedang berada dalam film yang panjang dan tidak ada tujuan," kritik Lee.

"Seiring dengan plotnya berantakan dan benar-benar lepas, tidak ada arahan yang kuat dan kerja keras yang bisa dilakukan untuk mencegah Abigail gagal. Begitu banyak darah saja, hanya sedikit untuk yang lain."

Kritik pedas juga diberikan G. Allen Johnson dari San Francisco Chronicle. Ia menilai Abigail menyia-nyiakan nama-nama besar para pemeran, terlebih lagi film tersebut menjadi proyek terakhir Angus Cloud.

"Keseluruhan film tentang orang saling mengecam dan melakukan hal-hal bodoh seperti yang dilakukan dalam film horor yang buruk, seperti jalan-jalan sendiri ke bawah mansion padahal lebih bijak bekerja dalam tim," kritik Johnson.

"Film horor Abigail yang buruk menyia-nyiakan peran terakhir Angus Cloud," judul ulasan Johnson.

Cerita Abigail mengisahkan kelompok penjahat yang berencana menculik anak perempuan dengan tebusan puluhan juta. Namun, rencana itu berubah petaka saat target mereka justru seorang vampir.Kritikus menilai Abigail menyia-nyiakan nama besar pemain karena plot disebut berantakan. (dok. Universal Pictures via IMDb)

Abigail mengisahkan enam penjahat dengan identitas masing-masing yang dirahasiakan bekerja sama untuk menculik seseorang dengan tebusan US$50 juta atau Rp803,7 miliar (US$1=Rp16.075,10).

Mereka pun tidak mengetahui identitas korban yang hendak diculik atau latar belakang keluarganya. Enam orang itu menyebut korban dengan panggilan "Tiny Dancer."

Sosok yang hendak diculik ternyata penari balet cilik bernama Abigail (Alisha Weir). Abigail merupakan putri seorang tokoh berpengaruh di New York City yang tinggal di rumah terpencil bagian utara kota tersebut.

Kelompok yang dipimpin Lambert (Giancarlo Esposito) itu diminta tidak memberi informasi apa pun kepada Abigail. Keenam penjahat itu kemudian memakai nama alias sepanjang misi berjalan.

Namun, misi itu tidak sesuai perkiraan para penjahat ketika menyadari Abigail ternyata seorang anak vampir yang ganas. Nyawa keenam penculik itu justru berbalik menjadi terancam sehingga harus menyelamatkan diri.

Abigail tayang sejak 3 Mei di bioskop Indonesia.

[Gambas:Youtube]



(tim/bac)

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat