yoldash.net

Akankah Taylor Swift Makin Moncer dengan Tortured Poets Department? - Halaman 2

Era baru The Tortured Poets Department bisa menjadi pertaruhan sekaligus pembuktian apakah popularitas Taylor Swift bisa terus menanjak atau sudah mentok.
Era baru The Tortured Poets Department bisa menjadi pertaruhan sekaligus pembuktian apakah popularitas Taylor Swift bisa terus menanjak atau sudah mentok. (dok. Taylor Swift)

Sumber dalam industri media musik itu mengatakan perolehan album TTPD berpeluang "sangatlah besar". Namun HDD menyebut, mereka belum berani mengungkapkan data dari sumber tersebut.

Meski begitu, kata HDD, Swift hanya butuh 1 persen dari 283 juta pengikutnya di Instagram untuk membeli album itu di pekan pertama dan membuat album itu menembus 2 juta unit penjualan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi managing director of charts & data operations Billboard, Keith Caulfield, kesuksesan Taylor Swift di titik saat ini tak terlepat dari kepeduliannya pada aspek komersil selain daripada aspek artistik.

"Dia sudah memojokkan dua pasar tersebut," kata Caulfield. "Intinya, orang-orang masih sangat tertarik dan berinvestasi pada musik dan seni yang dia ciptakan,"

"Dia bukan hanya seorang selebriti. Dia juga seorang musisi dan artis yang sangat dihormati dan disukai oleh para penggemarnya," katanya.

Bahkan, seorang produser eksekutif label yang enggan disebut namanya punya perbandingannya sendiri terkait dengan kesuksesan Taylor Swift.



"Dalam film, ini seperti James Cameron yang peduli pada kualitas, peduli pada kredibilitas, tetapi juga peduli pada kesuksesan komersial," kata produser eksekutif label tersebut.

Namun Swift juga punya keuntungannya sendiri menjadi sebesar ini. Ia tak harus mengikuti keinginan atau kebiasaan di industri musik. Meski tak melakukan promo besar pun, Swift masih mungkin mencetak kesuksesan.

"Saya pikir dia akan mengegerkan internet," kata Poleman terkait dengan perilisan The Tortured Poets Department.

Caulfield bahkan menyebut salah satu kekuatan Swift juga selain daripada penggemarnya adalah kemampuan dirinya menghadapi berbagai kekacauan, salah satunya saat konflik terbuka dengan Scooter Braun pada 2019.

Konflik berupa Braun membeli katalog enam album lawas Swift yang diklaim tanpa sepengetahuan musisi itu mendorong pelantung You Belong With Me tersebut merekam ulang enam albumnya. Hasilnya, sejauh ini empat album "Taylor's Version" sukses di pasar.

"Saya pikir semua kejadian kemarin-kemarin berpotensi membantu menginformasikan bagaimana kariernya mencapai tingkat kesuksesan baru dengan cara yang menurut saya tidak pernah diduga sebelumnya," kata Caulfield.

"Sejak itu, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ini adalah kapal roket untuk Swift." kata produser eksekutif anonim tersebut.

"Gabungan totalitas dari faktor-faktor tersebut telah menempatkannya pada ruang yang belum pernah dimasuki artis lain," kata produser itu.

"Dia seperti berada di tempat di mana tidak ada artis lain yang memiliki kemampuan untuk menyentuh banyak generasi dan itu seperti berasal sejak folklore." katanya.



(van/end)

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat