Sutradara Beber Beda Parasyte: The Grey dan Manga Hitoshi Iwaaki
Sutradara Yeon Sang-ho mengakui menambahkan 'warna' baru saat membuat serial Parasyte: The Grey. Serial tersebut bahkan disebut menjadi sebuah pengembangan dari semesta manga Parasyte karya Hitoshi Iwaaki.
Penambahan itu yang diakui membuat Parasyte: The Grey memiliki perbedaan dengan karya originalnya. Namun, ia memastikan pesan utama dari manga populer tersebut tetap tersampaikan melalui Parasyte: The Grey.
"Menciptakan karakter Su-in dan Heidi hidup berdampingan dalam satu tubuh sambil berbagi kesadaran dalam waktu tertentu," kata Yeon Sang-ho dalam pernyataan resmi yang diterima pada Selasa (26/3).
"Itu berbeda dengan karakter utama manga [Parasyte] Shinichi dan organisme parasit Migi yang ada di tangan kanannya."
Ia mengatakan Parasyte: The Grey memperdalam dan memperluas pesan hidup bersama dalam semesta Parasyte.
"Dalam manga, Shinichi dan Migi di tangan kanannya bertarung dan bertumbuh bersama. Su-in juga hidup dengan parasit tapi berbeda dengan Shinichi," beber Yeon Sang-ho.
"Parasit Su-in berbagi kesadaran dengannya setelah benar-benar terhubung, sambil menyembuhkan semua lika dari tubuhnya, bisa ambil alih kesadaran dalam beberapa waktu. Hampir sama seperti Dr. Jekyll dan Mr. Hyde tapi lebih sulit untuk bisa berkomunikasi dibandingkan Shinichi dan Migi."
Menurutnya, hal tersebut yang benar-benar membedakan Parasyte: The Grey dengan manga Parasyte.
Jeon So-nee sebagai Jeong Su-in dalam Parasyte: The Grey. (Netflix/Cho Wonjin) |
Sehingga, sutradara Train to Busan itu bersama penulis naskah Ryu Yong-jae bermain dengan pertanyaan manusia bisa hidup bersama dengan organisme atau mutan yang berbeda dari mereka atau tidak.
Ia pun memastikan tak ada pesan khusus di balik memiliki bintang utama serial ini perempuan, meski karakter karya originalnya adalah laki-laki.
Lanjut ke sebelah...