Akira Toriyama, Dragon Ball, dan Kenangan Magis Generasi '80-90-an

Mangaka legendaris kreator Dragon Ball, Akira Toriyama meninggal dunia pada usia 68 tahun. Kabar itu pertama kali diumumkan secara resmi oleh akun resmi media sosial Dragon Ball.
Toriyama disebut meninggal dunia pada 1 Maret 2024 usai mengidap penyakit hematoma subdural akut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dengan sedih menginformasikan kepada kalian bahwa kreator manga Akira Toriyama meninggal dunia pada 1 Maret karena hematoma subdural akut. Dia meninggal pada usia 68 tahun," kata pihak Bird Studio yang menaungi Toriyama, Jumat (8/3).
Akira Toriyama lahir di Nagoya pada 1 April 1955. Ia dikenal luas sebagai mangaka alias seniman manga dan seorang desainer karakter legendaris.
Reputasi Toriyama dikenal luas lewat karya manga berjudul Dragon Ball yang ikonis. Namun, ia sebelumnya telah merintis karier yang tidak singkat sebagai seorang seniman.
Kecintaan Toriyama terhadap dunia seni serta animasi bermula ketika dirinya kagum dengan film One Hundred and One Dalmatians (1961). Dia lantas mulai menggeluti dunia ilustrasi, termasuk mempelajari karya-karya yang lahir dari medium tersebut.
![]() |
Perjalanan Akira Toriyama sebagai mangaka itu dimulai ketika dirinya berhenti bekerja pada usia 23 tahun. Ia mendaftar sederet karyanya dalam kontes amatir, termasuk di Weekly Shonen Magazine dan Weekly Shonen Jump.
Berbagai percobaan itu membawa Akira Toriyama menuju debut perilisan manga berjudul Wonder Island. Manga itu dirilis di Weekly Shonen Jump pada 1978.
Kiprahnya berlanjut dengan mengerjakan manga dari berbagai genre. Hingga kemudian, karier sang mangaka itu melejit saat meluncurkan Dr. Slump.
Manga itu terbit sebanyak 236 bab di Weekly Shonen Jump dengan rentang waktu 1980 hingga 1984. Dr. Slump yang mengisahkan petualangan profesor dan robot kecil itu pun diadaptasi menjadi anime hingga populer selama puluhan tahun.
Kesuksesan Toriyama berlanjut saat editornya, Kazuhiko Torishima, menyarankan sang mangaka membuat manga shonen dengan tema kung fu. Ide itu berkembang menjadi cerita Dragon Boy yang rilis menjadi dua bagian.
[Gambas:Instagram]
Antusiasme tinggi terhadap Dragon Boy itu pun menjadi awal mula Toriyama mengerjakan Dragon Ball pada 1984. Manga yang bercerita tentang petualangan Goku itu kemudian menjadi karya hit hingga kancah internasional dan menjadi salah satu ikon dari Generasi '80 dan '90-an.
Dragon Ball rilis selama 11 tahun dan sukses terjual hingga 159,9 juta kopi hanya di Jepang saja. Manga itu kemudian menjadi salah satu serial terlaris sepanjang masa.
Dragon Ball kemudian diadaptasi ke berbagai medium, mulai dari lima adaptasi anime, beberapa film animasi, digarap menjadi video gim, hingga jutaan merchandise.
Karya legendaris Akira Toriyama itu berhasil melenggang hingga kancah global karena manga itu berhasil terjual setidaknya 350 juta kopi di seluruh dunia.
Puluhan tahun berselang, Toriyama kembali terlibat dalam proyek Dragon Ball melalui berbagai jenis adaptasi. Sebut saja film Dragon Ball Z: Battle of Gods (2012) hingga Dragon Ball Super: Broly (2018).
Sebelum kepergiannya, Toriyama juga memiliki beberapa proyek yang tengah dikembangkan. Ia sesungguhnya masih terlibat dalam pengerjaan manga Dragon Ball Super hingga anime Dragon Ball: DAIMA.
Akira Toriyama menikah dengan Yoshimi Kato pada 2 Mei 1982 yang merupakan sesama mangaka dan asistennya kala menggarap Dr Slump. Mereka dikaruniai dua anak, sepasang laki-laki dan perempuan.
(frl/end)