Anggota Srimulat yang Idealis Itu Bernama Polo

Barata Nugroho atau yang lebih dikenal dengan Polo Srimulat meninggal dunia pada Rabu (6/3) siang. Pelawak tersebut meninggal saat berusia 61 tahun. Ia tutup usia beberapa hari jelang ulang tahun pada 20 Maret.
Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Evry Joe, Ketua Humas PARFI dalam pesan kepada Indonesia.com, Rabu (6/3). Komedian Tessy Srimulat juga mengonfirmasi kabar tersebut seperti diberitakan detikHot.
"Innalillahi wa innailaihi rajiun. Telah berpulang ke ke sisi Allah SWT Barata Nugraha atau Pak Polo pukul 12.10 WIB di RS. Ana Medika Bekasi. Mohon maaf atas segala kesalahan beliau," tulis pesan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Nama Polo selama ini dikenal sebagai pelawak yang bergabung grup lawak Srimulat. Ia sudah aktif sejak 1987 hingga akhir masa hidupnya. Polo dikenal luas dengan ciri khas kumis dan topi yang menutup kepalanya.
Bersama Srimulat, Polo tampil dalam berbagai acara di layar kaca hingga berkolaborasi dengan artis-artis muda dalam format sitkom Saatnya Srimulat pada 2015.
Kala itu, Polo mengatakan tiap anggota Srimulat yang ikut dalam Saatnya Srimulat terlibat proses kreatif, walaupun tidak secara langsung.
"Kami harus memberikan kontribusi supaya ada sinergi antara tim kreatif dengan kami. Supaya kami tidak kehilangan konsep Srimulat ketika mencoba melakukan perubahan-perubahan," ucap Polo.
Lihat Juga :![]() LAPORAN INTERAKTIF Babad Pentas Srimulat |
Polo pun kala itu mengakui Srimulat sudah tak selucu yang dulu. Dia berpendapat Srimulat sesungguhnya sadar ketika mulai membosankan. Namun, ia menganggap Srimulat sudah melampaui label grup lawak, yakni menjadi subkultur.
"Dulu ketika Srimulat menjadi membosankan ya wajarlah, sudah berapa tahun dulu kami berjalan? Kami enggak arogan kok, enggak jemawa kalau kami ini pelawak super, enggak," tuturnya hampir satu dekade yang lalu kepada Indonesia.com.
"Artinya kontribusi kami di bidang lawak bahwa Srimulat itu sudah merupakan subkultur dunia lawak Indonesia. Kan sering ketika di kantor atau di jalan orang bilang, 'Ah, Srimulatan lu!' kan enggak ada yang lain kayak begitu. Hahaha," ujar Polo.
Tak hanya itu, Polo pun sempat sangat kritis menyoroti komedi di pertelevisian yang kerap menggunakan cacian dan makian, bahkan perundungan. Menurutnya, idealnya tontonan juga bisa jadi tuntunan bagi penonton.
"Idealnya tontonan itu juga tuntunan. Sementara harus kita akui, ini bicara jujur ya, lepas dari sisi komersial, sisi industri, komedi belakangan ini kan hampir kehilangan arah. Tetap komedi tapi enggak ada tuntunannya. Enggak ada cerita yang disampaikan, belum lagi pelanggaran-pelanggaran," ucapnya kala itu.
"Saya berharap, kita bisa bangun industri yang nuansa dan kualitas seninya harus ada, terutama etika dalam berkesenian yang harus kita pertahankan," jelas Polo.
Selain bersama Srimulat, Polo juga pernah main sinetron Gara Gara pada 1996, kemudian Jodoh Wasiat Bapak pada 2018. Ia turut bintangi beberapa film, seperti Kejarlah Jodoh Kau Kutangkap pada 2011 dan Misteri Pasar Kaget pada 2012.