yoldash.net

Review Film: The Nun II

Review film: The Nun 2 memiliki perbaikan dari sebelumnya, setidaknya dari segi penulisan naskah.
Review film: The Nun 2 memiliki perbaikan dari sebelumnya, setidaknya dari segi penulisan naskah. (dok. Warner Bros. Pictures)

Jakarta, Indonesia --

Sejujurnya, saya tidak berharap The Nun (2018) berlanjut mengingat film itu tak berkesan dibanding lepasan waralaba The Conjuring lainnya. Namun ketika The Nun II diumumkan dengan penulis serta sutradaranya diganti, saya jadi berubah pikiran.

Kali ini saya harus katakan James Wan dan Peter Safran sebagai produser membuat keputusan tepat. The Nun 2 memiliki perbaikan dari sebelumnya, setidaknya dari segi penulisan naskah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saya akui trio penulis Ian Goldberg, Richard Naing, dan Akela Cooper, bekerja dengan sangat baik dengan sutradara Michael Chaves.

ADVERTISEMENT

The Nun 2 adalah proyek ketiga Chaves setelah The Curse of La Llorona (2019) dan The Conjuring 3: The Devil Made Me Do It (2021). Dari The Nun 2, Chaves jelas belajar dari masa lalu.

Meski The Nun 2 bagi saya tetap tidak menyeramkan, tapi jelas sekali terlihat perbaikan karya Chaves dari La Llorona kemudian ke The Conjuring 3.

Chaves berani untuk keluar dari bayang-bayang kesuksesan saga The Conjuring yang ditangani James Wan, mengeksplorasi gaya teror yang baru dalam semesta horor ini, hingga gaya penyutradaraan yang lebih segar dari dua film sebelumnya.

The Nun II akan tayang di bioskop Indonesia mulai 6 September 2023.Review film: Meski The Nun 2 tetap tidak menyeramkan, tapi jelas sekali terlihat perbaikan karya Chaves dari La Llorona kemudian ke The Conjuring 3. (dok. Warner Bros. Pictures)

Chaves juga tampak memiliki selera visual yang lebih apik bila dibandingkan La Llorona dan The Conjuring 3. Meskipun, entah kenapa faktor horor dari Valak justru berkurang dalam rilisan kali ini.

Sementara itu untuk trio penulis, saya mengapresiasi kesegaran penulisan naskah dari ketiganya yang baru datang bergabung menjadi bagian semesta The Conjuring ini.

Goldberg, Naing, dan Cooper jelas menggarap naskah The Nun 2 lebih baik dari versi sebelumnya. Naskah kali ini lebih kompleks tapi tak membebani penonton soal keterkaitan satu momen dengan momen lainnya.

Sebenarnya, untuk memahami cerita yang ditulis trio tersebut pun saya butuh waktu lebih. Hingga kemudian lapisan-lapisan cerita serta keterkaitan satu dengan yang lainnya bisa saya pahami, saya merasa film ini lebih menarik dari yang pertama.

Pendalaman sejarah dan mitologi dalam Katolik yang jadi bumbu dalam The Nun 2 pun dibungkus dengan kadar yang pas, tidak mendominasi tapi cukup berbobot agar film ini tak menjadi film dengan setan gentayangan semata.

[Gambas:Video CNN]



Namun tampaknya trio penulis terlalu fokus membuat naskah The Nun 2 yang sarat akan bobot dan drama sehingga faktor jumpscare serta suasana creepy yang jadi andalan horor The Conjuring agak terlupakan.

Hal itu berdampak pada horor dalam The Nun 2 yang justru datang bukan dari keberadaan si Valak, berbeda dari The Conjuring 2. Bahkan, Valak kali ini kalah seram dari akting Jonas Bloquet sebagai Maurice alias Frenchie.

Bloquet mencuri panggung dari Valak dalam The Nun 2. Riasan, prostetik, hingga akting dirinya sebagai Maurice yang kerasukan adalah faktor yang membuat penonton menjerit dalam The Nun 2.

Perkembangan Bloquet dan karakternya, Maurice, juga jauh berkembang dibandingkan sebelumnya pada 2018. Perkembangan serupa juga terjadi dengan Suster Irene yang diperankan Taissa Farmiga, walau tetap tak sejelas yang terjadi dengan Bloquet dan Maurice.

Selain itu, konsep cerita yang ditulis Goldberg, Naing, dan Cooper soal Maurice di The Nun 2 memungkinkan terciptanya jembatan yang lebih jelas untuk kejadian dalam The Conjuring (2013).

The Nun 2 merupakan kelanjutan langsung dari kisah The Nun (2018) sekaligus film kesembilan dari semesta The Conjuring yang tahun ini masuk usia satu dasawarsa semenjak The Conjuring (2013).Review film The Nun II: Valak kali ini kalah seram dari akting Jonas Bloquet sebagai Maurice alias Frenchie. (dok. Warner Bros. Pictures via IMDb)

Memang, semesta The Conjuring ini terbilang membingungkan dibanding semesta-semesta sinematik lainnya.

Selain daripada baru dikonsep belakangan, James Wan selaku kreator dan Peter Safran sebagai produser pun terbilang 'pecah fokus' dalam memerhatikan semesta ini. Padahal The Conjuring adalah waralaba horor terlaris di dunia.

Semesta The Conjuring, termasuk The Nun di dalamnya, jelas masih memiliki peluang pengembangan yang sangat luas dan mendalam. Apalagi bila didasarkan dari fail-fail horor yang dimiliki pasangan demonolog Ed dan Lorraine Warren.

Namun jelas kualitas cerita tak sepatutnya ditinggalkan hanya karena ingin mengejar cuan dari jeritan penonton. Apalagi mengingat hingga sembilan film tayang dari semesta ini, belum ada yang sebaik The Conjuring (2013).

[Gambas:Youtube]



(end/end)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat