yoldash.net

Totalitas Fan, MVP Riuhnya Konser Asian Kung-Fu Generation di Jakarta

Meskipun tampil minimalis, Asian Kung-Fu Generation tetap mampu bertukar cerita dan energi dengan para penggemar lewat lagu-lagu mereka.
Meskipun tampil minimalis, Asian Kung-Fu Generation tetap mampu bertukar cerita dan energi dengan para penggemar lewat lagu-lagu mereka. (CNN Indonesia/Prabarini Kartika)

Jakarta, Indonesia --

Saya perlu menggarisbawahi bahwa ulasan ini berasal dari orang yang tidak begitu menggeluti musik serta kultur pop Jepang. Namun, kacamata awam saya itu ternyata tetap mampu menangkap betapa tingginya loyalitas fan kala menyambut band rock asal Jepang, Asian Kung-Fu Generation.

Konser Asian Kung-Fu Generation yang diadakan di Tennis Indoor Senayan pada Jumat (18/8) malam itu memang sudah lama dinanti. Kedatangan kuartet band itu juga begitu spesial karena Jakarta menjadi satu-satunya titik di Asia Tenggara yang disambangi kali ini.

Sejak petang, area konser terlihat sudah dipenuhi ribuan orang yang didominasi kalangan usia 25-40 tahun. Aktivitas penonton sebelum masuk venue relatif berjalan biasa dan tidak terlalu heboh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tennis Indoor Senayan juga tidak terlalu dipoles sehingga nuansa konser AKG itu tak begitu mencolok. Pada bagian depan, hanya terlihat satu gapura yang bersanding dengan sederet ticket box dan beberapa banner.

Namun, pemandangan yang biasa itu tetap menyita atensi ketika beberapa rombongan tampil maksimal dengan mengenakan atribut "jejepangan". Beberapa penonton memang terlihat tak ingin melewatkan momen ini untuk menunjukkan eksistensi mereka tanpa khawatir dicibir orang lain.

Sejumlah fan melakukan cosplay minimalis dengan mengenakan kostum hingga aksesoris dari kultur pop Jepang, seperti berdandan seperti Naruto. Tak sedikit juga yang mengenakan kaus AKG hingga referensi "jejepangan" lainnya pada konser tersebut.

[Gambas:Video CNN]



Hingga pada 20.00 WIB, penantian penonton yang sudah berkumpul di dalam venue akhirnya terbalas saat Masafumi Gotoh pada gitar dan vokal, Kensuke Kita pada gitar, Takahiro Yamada pada bass, dan Kiyoshi Ijichi pada drummer naik ke atas panggung.

Bahkan, Gotoh dan Kita tampil mengenakan kemeja batik berwarna merah dan putih yang mereka beli saat berkesempatan jalan-jalan di Jakarta.

Saat pertama tiba di atas panggung, mereka tidak langsung menggebrak dengan musik rock alternatif yang mampu membakar semangat para penonton.

Asian Kung-Fu Generation justru membuka konser itu dengan intro cukup panjang, mengizinkan penonton untuk memanaskan "mesin" sebelum berjingkrak ria selama dua jam ke depan.

Fan kemudian menyusul dengan teriakan chant yang semakin lama semakin terdengar lantang. Gemuruh teriakan penonton akhirnya dibalas manis kala sang vokalis menyanyikan Senseless sebagai pembuka.

Salah satu lagu dari album Fanclub (2006) itu mampu menyulap venue menjadi bergelora. Penampilan AKG juga didukung dengan kualitas tatanan suara yang cukup memadai. Keras, tetapi tidak sember.

Namun, desain panggung konser ini sesungguhnya terbilang sederhana untuk band sekelas AKG. Tidak ada banyak instalasi, layar LED juga berukuran sedang, dan seolah hanya mengandalkan lighting saja.

Meski begitu, desain panggung yang apa adanya itu rasanya tidak terlalu dipedulikan penonton. Mereka tetap antusias hingga heboh kala menyaksikan AKG, terutama saat intro Re:Re: terdengar pada lagu kedua.

Kehebohan penonton yang didominasi laki-laki itu begitu terasa karena venue tiba-tiba bergemuruh. Teriakan chant juga berkumandang, seirama dengan ayunan tangan dan lightstick yang dibawa oleh beberapa fan.

Bahkan, beberapa penonton dari area tribun atas jelas tampak tidak kuat menahan diri sehingga ikut berdiri dan mengumandangkan chant bersama.

Lanjut ke sebelah...

Crowd Tetap Riuh Meski Penampilan Minimalis

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat