yoldash.net

Asosiasi Promotor Temui Sandiaga-DPR Bahas Gelar Konser Lagi

Asosiasi Promotor Musik Indonesia berdiskusi dengan Menparekraf, Sandiaga Uno, dan DPR RI untuk membahas kemungkinan menggelar konser kembali di tengah pandemi.
Ilustrasi. (SplitShire)

Jakarta, Indonesia --

Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) mengonfirmasi bahwa mereka sudah berdiskusi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, juga perwakilan Komisi X DPR RI untuk membahas kemungkinan menggelar konser kembali di tengah pandemi Covid-19.

Ketua Umum APMI, Dino Hamid, mengatakan bahwa pihaknya akhirnya menemui sejumlah perwakilan pemerintahan karena setahun sudah industri seni pertunjukan terkena dampak pandemi.

"Yang kami lakukan akhirnya silaturahmi dengan Pak Sandi [Sandiaga Uno], terus langsung direspons dengan cepat. Beliau ketemu Pak Kapolri karena sampai saat ini izin untuk keramaian itu kan belum dikeluarkan," kata Dino kepada Indonesia.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia kemudian berkata, "Setelah itu, kita berbicara dengan Pak [Syaiful] Huda [Ketua Komisi X DPR RI] karena beliau perwakilan kami di DPR, khususnya kesenian dan pariwisata, jadi kami ketemu beliau, dan beliau respons positif."

Dalam kunjungannya ke Komisi X DPR RI, Dino Hamid menegaskan bahwa mereka akan mencari cara untuk mengadakan pertunjukan musik yang tetap mengedepankan kesehatan dan keamanan semua pihak.

ADVERTISEMENT

"Beliau melihat apa yang kami sampaikan masuk akal karena kami dipercaya melakukan event dalam bentuk adaptif. Kami tidak minta untuk membuat event seperti dulu, jadi ini event yang sesuai dengan protokol kesehatan dan CHSE, sesuai yang dikeluarkan oleh Kemenparekraf," ujar Dino.

CHSE merupakan singkatan dari Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), and Environment (Ramah lingkungan). 

Dino mengaku bahwa ia ikut terlibat dalam perumusan konsep CHSE yang ditujukan untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat dan fasilitas umum selama masa pandemi.

Ia pun menekankan bahwa jika saran APMI kali ini diterima, maka pihaknya akan menyiapkan mekanisme konser, mulai dari jumlah penonton, kesehatan, hingga menghimpun data pengunjung untuk mempermudah tracing jika ada laporan kasus positif.

"Jadi benar-benar kondisinya [pakai] budaya baru dan tidak tergesa-tergesa, jadi nggak langsung ribuan orang," kata Dino.

Dino sendiri optimistis dapat menggelar konser di tengah pandemi mengingat ia juga sudah mengadakan konser drive-in beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan dengan Sandiaga dan Huda, APMI juga menegaskan bahwa mereka lebih setuju untuk menggelar konser di area terbuka ketimbang di dalam ruangan.

Namun, Dino masih belum banyak berkomentar mengenai konsep konser luar ruangan yang dimaksud. Ia hanya menjamin konser itu akan berjalan aman.

"Kami juga merancang sistem bahwa penonton yang datang dari zona mana, apakah zona hijau atau dari mana. Pastinya kita mengutamakan penonton dari zona hijau. Itu salah satu plan kami. Setelah dipastikan aman, mengenai 3M tetap kita jaga," kata Dino.

[Gambas:Video CNN]

Meski demikian, Dino menegaskan bahwa konser-konser tersebut baru akan terlaksana setelah vaksinasi tahap pertama selesai. Ia juga berharap para pekerja seni juga ikut mendapat vaksin Covid-19.

Kabar ini menjadi sorotan setelah Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, mendorong pemerintah untuk mengizinkan kembali gelaran konser di tengah pandemi seiring dengan antusiasme warga mengikuti vaksinasi Covid-19.

Setelah kabar ini tersebar, sejumlah pihak buka suara, termasuk Manajer Komunikasi Koalisi Seni, Bunga Manggiasih.

Bunga menganggap jika memang akan ada konser lagi, ada banyak hal yang harus diperhatikan. Selain ketersediaan fasilitas kesehatan di lokasi, Bunga juga menyoroti tata tertib massa di area konser.

"Sebelum pandemi saja penonton ada yang masukin senjata tajam dan rokok ke konser, apalagi sekarang kalau misalnya mereka lepas masker gitu gimana? Apa ada sanksinya? Jadi dilematis," ujar Bunga.

"Belum soal jarak. Kalau ada kursinya lebih mudah diatur, tapi kalau kursinya enggak dipaku, masih bisa dipindahin. Nah, kalau misal diciduk, malah drama, viral."

Bunga tidak menampik bahwa sudah ada negara yang mengizinkan konser di tempat terbuka. Ia mencontohkan Jepang yang telah membuka konser dengan memasang kursi untuk penonton.

Meski demikian, menurut Bunga, warga Jepang tidak bisa disamakan dengan kondisi masyarakat di Indonesia yang belum sepenuhnya menerapkan budaya tertib aturan.

(nly/has)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat