yoldash.net

Travis Barker Pernah Tawarkan US$1 Juta untuk Bunuh Dirinya

Pada 2008, tubuh Barker 65 persen terkena luka bakar parah. Saking kesakitannya, ia ingin meminta teman-temannya membunuhnya.
Travis Barker pernah tak sanggup menahan rasa sakit akibat luka bakar. (Getty Images/Alberto E. Rodriguez)

Jakarta, Indonesia -- Pada 2008, Travis Barker merupakan salah satu penumpang pesawat Learjet yang kecelakaan saat lepas landas dari Bandara Columbia Metropolitan, Carolina Selatan. Pesawat itu hanya menampung enam orang di dalamnya.

Empat orang meninggal dunia. Untungnya Barker termasuk yang selamat bersama Adam Goldstein, yang bekerja dengannya dalam grup TRV$DJAM. Hanya saja, keduanya luka bakar amat parah.

Barker sendiri luka bakar di sekitar 65 persen tubuhnya. Ia harus menjalani perawatan selama empat bulan di rumah sakit dan menjalani 27 kali operasi. Ia mengaku sangat menderita, sampai berharap cepat mati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat menceritakan kembali pengalamannya dengan tampil di ABC News dan dikutip The Guardian, Barker berkata dirinya bahkan memelas kepada teman-temannya agar mereka mau membunuhnya. Lebih dari itu, ia berjanji memberi imbalan.

"Saya memanggil teman-teman saya dan berkata, 'Kau tahu, saya akan memberi deposit satu juta dolar (sekarang sekitar Rp13,6 miliar) ke rekening bank siapa pun.' Petugas rumah sakit sampai menyita telepon saya," kata Barker.

Barker memang akhirnya selamat. Pun tak ada teman-temannya yang berniat membunuhnya demi mendapat satu juta dolar tambahan di rekening bank mereka. Sementara Goldstein, meninggal sekitar setahun kemudian karena overdosis obat-obatan kombinasi kokain dan resep dokter untuk lukanya.

Namun sejak saat itu, Barker bersumpah ia tidak mau lagi naik pesawat.

Untuk bepergian, ia kini lebih memilih berlayar di Queen Mary II. Meskipun, jika anak-anaknya memaksa dan benar-benar ingin naik pesawat, ia bersedia pasrah melakukannya.

Blink 182, kelompok musik di mana Barker menjadi penggebuk drum, kini sudah mulai rekaman kembali. Karena penyanyi dan gitaris Tom DeLonge absen, ia dan basis Mark Hoppus memilih satu tim dengan Matt Skiba dari Alkaline Trio. Ia nyaman bekerja dengan Skiba.

"Dia menyenangkan untuk diajak bermain dan menulis. Kami baru mulai tapi saya pikir sekarang kami sudah punya empat atau lima lagu yang saya suka. Ada sebuah lagu berjudul Punk Rock Cliche yang jadi favorit saya. Itu tentang teman kami dan hubungannya," tuturnya. (rsa/vga)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat