Kelompok Paling Rentan Terpapar Virus HMPV, Perokok dan Bayi Termasuk

Daftar Isi
- 1. Anak-anak
- 2. Lansia
- 3. Penderita penyakit kronis
- 4. Individu dengan kekebalan tubuh lemah
- 5. Perokok berat
- 6. Bayi dan balita
- 7. Orang dengan paparan tinggi di tempat umum
Human Metapneumovirus atau HMPV virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, kini telah ditemukan di Indonesia. Virus ini, meski biasanya menyerupai flu biasa dengan gejala seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas, ternyata bisa menimbulkan komplikasi serius pada kelompok tertentu.
Anggota Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan mengatakan selain anak-anak dan kelompok lanjut usia, perokok berat juga termasuk dalam kelompok rentan terpapar virus ini.
Menurut dia sistem pertahanan saluran pernapasan pada perokok sudah melemah. Maka saat virus tersebut masuk, gejala yang ditimbulkan bisa lebih parah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perokok berat itu salah satu yang paling rentan, karena paru-paru dia kan sudah tidak sempurna," kata Erlina dalam diskusi yang digelar IDI secara daring, Rabu (8/).
Dia menjelaskan setiap kali merokok, asapnya akan melumpuhkan bulu-bulu getar di saluran pernapasan. Padahal bulu-bulu ini seharusnya membantu membersihkan saluran napas dari debu dan partikel berbahaya.
"Ketika fungsi ini terganggu, risiko infeksi, termasuk HMPV, meningkat signifikan," jelasnya.
Tidak hanya itu, perokok berat juga cenderung memiliki kerentanan lebih besar terhadap penyakit paru-paru kronis seperti PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) dan asma. Penyakit-penyakit ini menjadi faktor risiko tambahan komplikasi akibat infeksi HMPV.
Dalam kesempatan itu, Erlina juga memaparkan secara rinci siapa saja kelompok rentan terpapar virus HMPV. Berikut rinciannya.
1. Anak-anak
Sistem kekebalan tubuh yang belum berkembang sempurna membuat mereka lebih rentan tertular. Selain itu, kebiasaan berkumpul di sekolah atau tempat bermain meningkatkan risiko penularan antar anak.
2. Lansia
Penurunan sistem imun seiring bertambahnya usia membuat mereka lebih mudah mengalami infeksi. Komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia juga lebih sering terjadi pada lansia.
3. Penderita penyakit kronis
Orang dengan penyakit seperti asma, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik), diabetes, atau penyakit jantung memiliki risiko lebih tinggi.Sistem tubuh mereka biasanya sudah melemah, sehingga kurang mampu melawan virus.
4. Individu dengan kekebalan tubuh lemah
Orang dengan HIV/AIDS atau yang sedang menjalani pengobatan imunosupresif (seperti kemoterapi) lebih mudah terinfeksi.
5. Perokok berat
Fungsi bulu-bulu getar di saluran pernapasan yang melemah akibat paparan asap rokok membuat saluran napas lebih rentan terhadap infeksi. Perokok juga cenderung memiliki gangguan pernapasan yang meningkatkan risiko komplikasi.
6. Bayi dan balita
Sistem imun mereka yang belum matang, ditambah paparan dari lingkungan, menjadikan bayi dan balita masuk dalam kelompok paling rentan.
7. Orang dengan paparan tinggi di tempat umum
Pekerja di sektor transportasi, pendidikan, atau pelayanan umum yang sering kontak dengan banyak orang memiliki risiko lebih tinggi terpapar virus ini.
(tst/wiw)[Gambas:Video CNN]