Pelancong Harus Hati-hati, Banyak Tur Wisata 'Belanja Paksa' di Korsel
Baru-baru ini, pihak berwenang Korea Selatan menemukan beredarnya paket wisata berbiaya murah untuk wisatawan mancanegara ke Seoul. Program ini fokus pada 'belanja paksa', alih-alih tamasya keliling Seoul.
Penemuan muncul setelah mereka memeriksa tujuh paket wisata yang dijual di Vietnam dan China. Kedua negara tersebut menyumbang banyak kunjungan kuring asing ke Negeri Ginseng.
Melansir dari VN Express, pihak berwenang Seoul menugaskan warga negara asing menyamar sebagai turis untuk membeli paket dan merasakan turnya secara langsung.
Pemeriksaan mengungkapkan bahwa sebagian besar paket mengutamakan kegiatan berbelanja, sehingga wisatawan hanya memiliki sedikit waktu untuk bisa merasakan budaya Korea atau mempelajari sejarah negara tersebut.
Tak sedikit wisatawan yang bahkan dipaksa untuk mengunjungi toko dan membeli barang. Pihak berwenang mengatakan, beberapa pemandu wisata menunjukkan perilaku tak adil terhadap wisatawan.
Sering kali mereka memperlakukan wisatawan sesuai dengan jumlah uang yang mereka keluarkan saat berbelanja. Dalam satu waktu misalnya, seorang pemandu bahkan melarang wisatawan meninggalkan area perbelanjaan selama 40 menit dan menunggu hingga mereka membeli sesuatu.
"Kami akan mengambil tindakan tegas terhadap praktik ilegal yang mengganggu industri pariwisata negara, serta berupaya meningkatkan kualitas pariwisata supaya Seoul menjadi kota yang lebih menarik dan pengunjung ingin kembali ke sini lagi," kata Drektur Jenderal Biro Pariwisata dan Olahraga Seoul Kim Young-hwan, mengutip Korea Herald.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak wisatawan yang tergiur dengan paket wisata berbiaya sangat murah. Namun setelahnya, mereka dipaksa membeli produk-produk mahal seperti kosmetik, suplemen kesehatan, dan barang bebas bea.
Isu ini telah menjadi keluhan utama di kalangan wisatawan mancanegara di Korea Selatan, menurut laporan yang dirilis oleh Organisasi Pariwisata Korea tahun lalu.
[Gambas:Video CNN]