Alasan Anak-anak Rentan Terinfeksi Flu Singapura
Flu Singapura memiliki kesamaan seperti virus flu lainnya, yaitu kemampuan untuk menular dengan cepat melalui berbagai cara.
Menurut Edi Hartoyo, penularan flu Singapura terjadi melalui dua cara, yaitu kontak langsung dan tidak langsung.
"Penularannya bisa kontak langsung dari sumber droplet, misalnya bersin ya, bisa juga penularan kontak tidak langsung, misalnya pada saat menggunakan handuk bersamaan," ujarnya pada acara daring Media Briefing IDAI, Selasa (2/4).
Penularan yang terjadi dari kontak langsung bisa melalui droplet dari sumber yang terinfeksi.
Penularan bisa melalui bersin atau batuk, partikel virus dapat tersebar di udara dan masuk ke saluran pernapasan orang lain yang berada di sekitarnya.
Menurut Edi, penularan ini juga bisa terjadi melalui sentuhan langsung dengan permukaan yang terkontaminasi oleh virus.
Misalnya menyentuh orang yang terinfeksi, air liur, atau benda-benda lain yang telah terpapar virus, seperti mainan atau peralatan makan.
Penularan flu Singapura juga dapat terjadi secara tidak langsung melalui benda-benda yang sudah terkontaminasi virus.
Misalnya, ketika menggunakan peralatan bersama seperti alat makan atau anduk, virus dapat menyebar dari satu orang ke orang lainnya.
Edi mengungkapkan, anak-anak lebih rentan terhadap penularan ini karena kegiatan bermain mereka yang sering melibatkan interaksi fisik dengan benda-benda yang terinfeksi.
"Virus ini banyak menyerang pada bayi dan balita, terutama di usia kurang dari 5 tahun," ujarnya.
Setelah masuk ke dalam tubuh manusia, virus flu Singapura dapat menyebar dengan cepat ke berbagai bagian tubuh, termasuk paru-paru, tenggorokan, dan usus.
Pada fase inilah virus akan mulai bereproduksi dengan cepat dan menyebabkan gejala-gejala seperti flu, demam, pilek, dan batuk.
Dalam waktu sekitar 24 jam setelah infeksi, virus dapat menyebar ke kelenjar limpa, memperparah kondisi kesehatan orang yang terinfeksi, kata Edi.
Namun, yang perlu diwaspadai adalah kemungkinan komplikasi yang dapat timbul akibat infeksi flu Singapura.
"Yang harus kita waspadai salah satu yang bahaya adalah kalau menyerang otak. Jadi bisa menyebabkan meningitis maupun encephalitis," imbuhnya.
Meskipun kasus-kasus komplikasi ini sangat jarang terjadi, beberapa kasus menunjukkan Negara Singapura dan Taiwan terdapat kasus komplikasi ini.
Jadi, penting untuk memperhatikan gejala-gejala flu Singapura juga cara penularannya, dan berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan.
(sya/chs)[Gambas:Video CNN]