yoldash.net

Hotel Pertama di Luar Angkasa Akan Jadi Kenyataan 5 Tahun Lagi

Orbital Assembly telah mengumumkan rencana ambisius untuk membuka akomodasi mewah di orbit dalam waktu 60 bulan dengan perkiraan biaya US$1 miliar.
Ilustrasi hotel di luar angkasa. (Tangkapan layar youtube The Gateway Foundation)

Jakarta, Indonesia --

Mimpi menginap di hotel luar angkasa mungkin akan segera menjadi kenyataan. Dengan perkembangan terbaru dalam teknologi antariksa, para penggemar astronomi dan petualangan mungkin segera memiliki kesempatan untuk mengalami tidur di antara bintang-bintang.

Proyek ini menjanjikan pemandangan luar angkasa yang tak tertandingi dan hamparan kosmos yang luas, bisa membuka babak baru dalam bidang pariwisata luar angkasa.

Above Space Development, yang sebelumnya dikenal sebagai Orbital Assembly, telah mengumumkan rencana ambisius untuk membuka akomodasi mewah di orbit dalam waktu 60 bulan. Mengenai akomodasi akan resmi dibuka setelah pendanaan yang dibutuhkan terkumpul, yang diperkirakan lebih dari US$1 miliar atau sekitar Rp15,5 T.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari Architectural Digest, ada dua hotel yang baru diumumkan sedang dalam pembangunan, yaitu Voyager Station dan Pioneer Station. Voyager Station, yang merupakan hotel luar angkasa pertama yang diusulkan oleh Above, direncanakan untuk menampung hingga 400 tamu. Sementara itu, Pioneer Station yang lebih kecil dirancang untuk 28 orang dan diharapkan dapat beroperasi lebih cepat.

ADVERTISEMENT

CEO Above, Rhonda Stevenson, menyatakan bahwa durasi tinggal di hotel ini bisa berkisar dari empat hari hingga dua minggu, tergantung pada biaya dan adaptasi dengan lingkungan luar angkasa. Kedua stasiun ini dirancang untuk meminimalkan masalah adaptasi tersebut.

Hotel-hotel ini akan menggunakan prinsip gravitasi buatan, mirip dengan air yang berputar dalam ember terbalik.

"Hotel berputar, mendorong isi hotel keluar ke sekelilingnya, seperti halnya kamu memutar ember berisi air, airnya terdorong keluar ke dalam ember dan tetap berada di tempatnya," jelas COO Above Tim Alatorre, yang juga seorang arsitek seperti yang dikutip CNN.

Desain hotel Voyager dan Pioneer mengadopsi bentuk roda raksasa yang mengambang, dengan hub docking di tengah yang berfungsi sebagai pusat operasi.

Selain simulasi gravitasi, pengalaman ruang tanpa bobot juga menjadi daya tarik utama. Pioneer Station dirancang untuk berfungsi dalam kondisi gravitasi nol dan parsial, sementara Voyager akan menawarkan aktivitas rekreasi seperti bola basket di lingkungan tanpa bobot.

Above tidak hanya menargetkan hotel sebagai tujuan wisata, tetapi juga sebagai pusat bisnis antar galaksi, manufaktur, dan penelitian. Dengan kemitraan yang diumumkan pada Juli nanti, perusahaan ini berada di jalur yang tepat untuk merevolusi cara kita berinteraksi dengan ruang angkasa.

Tidak hanya ingin membuat hotel di luar angkasa, Above juga ingin menciptakan sebuah zona bisnis yang lengkap di antariksa. Voyager dan Pioneer Station yang mereka bangun tidak hanya akan menjadi tempat menginap bagi para wisatawan, tapi juga akan mendukung kegiatan bisnis, pembuatan produk, dan penelitian ilmiah.

Baru-baru ini, Above mengumumkan kerjasama dengan NASA yang akan membantu mereka mengembangkan teknologi lebih lanjut dengan menggunakan fasilitas pengujian NASA. Sebagai gantinya, Above akan memberikan informasi terbaru tentang teknologi dan kondisi gravitasi mikro kepada NASA.

Soal harga, Above belum memberikan detail berapa biaya untuk menginap di hotel luar angkasa mereka. Tapi, jika kita lihat harga misi luar angkasa lain seperti yang ditawarkan Virgin Galactic, yaitu US$450 ribu atau sekitar Rp7 miliar per orang, bisa jadi menginap di Hotel Above juga akan berharga mahal.

Namun, tim Above berharap bahwa seiring bertambahnya minat pada wisata luar angkasa, mereka akan bisa menawarkan harga yang lebih terjangkau untuk semua orang di masa depan.

(anm/wiw)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat