yoldash.net

Mengenal Paspor Paling Langka di Dunia dari Negara Tanpa Tanah

Selain tidak punya tanah, hal menarik dari ordo ini yaitu menerbitkan pelat nomor mobil tanpa memiliki jalan raya untuk mengendarainya.
Paspor paling langka di dunia dari Ordo Militer Berdaulat Malta. (www.orderofmalta.int)

Jakarta, Indonesia --

Ordo Militer Berdaulat Malta (Sovereign Military Order of Malta), yang juga dikenal sebagai Ksatria Malta, bukan cuma ordo religius Katolik dengan sejarah hampir 1.000 tahun.

Ini juga bukan ordo yang sekadar organisasi bantuan kemanusiaan dengan anggaran jutaan dolar. Ordo ini adalah negara yang berdaulat. Tapi, yang unik adalah ordo atau bangsa ini tidak punya tanah atau daratan.

Seperti dilansir CNN, Ordo Ksatria Malta memiliki operasi yang mencakup kamp-kamp pengungsi dan program bantuan bencana di sekitar 120 negara di seluruh dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Status mereka adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa dan konstitusinya sendiri. Selain tidak punya tanah, hal menarik dari bangsa ini yaitu menerbitkan pelat nomor mobil tanpa memiliki jalan raya untuk mengendarainya.

Ada juga perangko dan mata uang dari Ordo Ksatria Malta. Dan yang paling disorot adalah paspor bangsa ini. Paspor Ksatria Malta disebut sebagai paspor paling langka di dunia.

ADVERTISEMENT

Paspor pertama dikeluarkan Ordo Malta pada tahun 1300-an saat para diplomat bangsa ini melakukan perjalanan ke negara lain dengan dokumen yang membuktikan peran mereka sebagai duta besar.

Usai Perang Dunia II, penggunaan paspor diplomatik mengambil karakteristik paspor yang dipakai di negara lain. Sekarang, cuma terdapat sekitar 500 paspor diplomatik yang beredar dan menjadikannya paspor paling langka di dunia.

Paspor Ordo Ksatria Malta merupakan dokumen yang sangat ekslusif. Paspor ini berwarna merah tua, yang diperkirakan sebagai simbol darah Kristus. Paspor merah tua ini diperuntukkan bagi ara anggota Dewan Sovereign dan para pemimpin misi diplomatik serta keluarga mereka.

Ada tulisan emas menghiasi sampul paspor Ordo Ksatria Malta, yang dilengkapi lambang serta berisi tulisan berbahasa Prancis, "Ordre Souverain Militaire de Malte."

Presiden Ordo yang berbasis di Malta, Daniel de Petri Testaferrata, mengungkapkan cuma sekitar 100 dari 13.500 ksatria, wanita, dan pendeta yang saat tersebar di seluruh dunia yang tinggal di kepulauan Malta.

"Ordo ini memberikan paspor kepada para anggota pemerintahan mereka selama masa mandat," ujar de Petri Testaferrata.

Paspor Grand Master berlaku untuk jangka waktu terlama, karena mereka dipilih selama 10 tahun, dapat menjabat selama dua periode, dan mesti pensiun saat berusia 85 tahun.

(wiw/wiw)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat