Tak Hanya Korban, Bahaya Bullying Juga Mengintai Pelaku - Halaman 2

Tak hanya korban, bullying juga berdampak bagi pelaku. Menurut Monica, orang tidak bisa serta merta menyalahkan pelaku sebab ada banyak faktor atau alasan pelaku melakukan bullying.
Pelaku, lanjut dia, bisa datang dari keluarga yang minim edukasi sehingga dia tidak sadar bahwa perbuatannya merugikan orang lain.
"Ketika tidak tahu dia salah, lalu kita beritahu dia salah, dampaknya bisa rasa bersalah berlebihan, bisa jadi menyalahkan dirinya berlebihan, rendah diri, dan bukan tidak mungkin kecemasan dan depresi," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Nisfie mengatakan jika bullying tidak ketahuan atau tidak ada sanksi, pelaku akan belajar bahwa tidak ada risiko bila melakukan kekerasan.
Semakin lama, pelaku semakin lihai melakukan aksinya. 'Keberhasilan' bullying pun bisa berlanjut ke bentuk kekerasan lain.
Awalnya, pelaku sebatas bullying verbal, lalu karena reaksi korban buat dia 'positif' kemudian berlanjut ke bully fisik.
"Ketika sudah dewasa, pelaku punya potensi lebih besar untuk menjadi semacam kriminal yang akan membawa problem sosial yang lebih kompleks," imbuh Nisfie.
Senada dengan Nisfie, perilaku kriminal bisa timbul dipicu bullying terus-menerus, tidak ada sanksi hingga pelaku tumbuh jadi pribadi antisosial.
Antisosial di sini bukan soal individu tidak mau bergaul atau berinteraksi secara sosial, melainkan pelaku tidak bisa memahami norma atau aturan yang berlaku.
"Dia enggak bisa mengikuti aturan, melakukan pelanggaran, tumbuh jadi individu yang melawan, menentang norma di sekitarnya," katanya.
(els/pua)[Gambas:Video CNN]