yoldash.net

Rasa Sepiring Melayu di Sudut Tersembunyi Bandung

Kalamula, yang lokasinya tersembunyi di salah satu sudut kawasan Dago, Bandung, menyajikan beragam sajian khas Melayu.
Sajian nasi ayam cincalok dan roti telur srikaya ala Melayu di Kalamula, Bandung. (CNN Indonesia/Asri Wuni Wulandari)

Jakarta, Indonesia --

Tak perlu jauh-jauh mencari rasa Melayu. Cita rasa kesukaan pakcik dan makcik itu tersembunyi di salah satu sudut Kota Bandung.

Disebut lah Kalamula, sebuah kedai yang lokasinya nyumput--'bersembunyi' dalam bahasa Sunda--di kawasan perbukitan Dago.

Ya, Bandung memang jadi 'surga' bagi para pencari kedai hidden gem. Istilah terakhir merujuk pada tempat-tempat yang lokasinya jauh dari hiruk pikuk dan tersembunyi. Kalamula hanya satu dari sekian banyak kedai hidden gem di Kota Kembang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalamula menyajikan konsep kedai masakan ala Melayu. Seturut konsep yang diusung, berbagai sajian ala Melayu pun hadir menyambut para pengunjung yang datang.

Indonesia.com berkesempatan mengunjungi kedai yang terletak di Jalan Bukit Dago Selatan, Bandung ini pada medio Juni lalu.

Seperti dibawa ke masa lalu, suasana lawas terasa kentara saat saya datang ke Kalamula. Kedai ini hanya menempati sebuah rumah tua kecil yang sederhana. Sekilas, tak ada yang istimewa.

Bangunan rumah dibiarkan apa adanya. Dinding-dinding yang kopong juga dibiarkan begitu saja. Lantai pun dibiarkan hanya menggunakan tegel abu polos khas rumah kakek nenek. Sederhana dan apa adanya.

Semerbak aroma dupa langsung tercium saat saya masuk ke dalam. Berbagai ornamen dan pajangan jadul hadir menemani orang-orang yang makan, ngopi, sambil bersenda gurau. Jajaran kaset, tape deck, hingga pemutar piringan hitam ada di sana. Tak lupa juga sederet ilustrasi dan rangkaian-rangkaian kalimat melankolis yang tersemat di dinding kedai.

Kalamula tampaknya sadar betul apa yang kini banyak digemari muda-mudi: vintage dan artsy!

Tak ketinggalan, lagu-lagu yang diputar pun mengingatkan saya akan masa kecil. Tembang-tembang milik Guruh Soekarno Putra dan Sheila Majid menemani saya melahap hidangan yang disajikan.

Melayu adalah tema utama yang diusung oleh Kalamula. Menu-menu yang hadir di Kalamula berdasar pada hidangan-hidangan yang ada di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.

"Sebenarnya menu-menu kami didasarkan pada sajian Melayu, khususnya yang ada di Tanjung Balai Karimun," ujar pendiri Kalamula, Ilham. Tanjung Balai Karimun sendiri dikenal sebagai kota kabupaten dengan perpaduan budaya China, India, dan Arab.

Sajian dan suasana di Kalamula, Bandung.Sajian salt peng kopi dan puspa kalamansi di Kalamula, Bandung. (Indonesia/Asri Wuni Wulandari)

Salt peng kopi jadi salah satu menu Kalamula yang paling disorot. Kopi peng sendiri merupakan sebutan orang-orang Melayu untuk minuman es kopi susu.

Seturut namanya, salt peng kopi sendiri memadukan racikan kopi susu dan butter. Racikan kopi satu ini memang tenar dan banyak ditemukan di tengah masyarakat Melayu.

Saat diseruput, kopi tak terasa dominan. Cocok buat Anda yang tak terlalu menyukai rasa pekat kopi.

Yang muncul kuat justru cita rasa creamy dari susu dan butter. Setelah minuman perlahan masuk ke kerongkongan, rasa asin gurih dari butter tampaknya masih betah mejeng di dalam mulut. Aftertaste asin gurih barangkali jadi salah satu nilai jual dari sajian kopi susu satu ini.

Satu gelas salt peng kopi dibanderol dengan harga Rp27 ribu. Cukup lah untuk memuaskan keinginan ngopi di tengah dompet-dompet akhir bulan sekali pun.

Bagi yang tak terlalu menyukai cita rasa legit nan creamy, ada minuman bertajuk puspa kalamansi. Jujur saja, minuman ini lah yang bikin saya kepincut.

Cantik betul! Kira-kira kalimat itu yang pertama kali muncul di kepala saat segelas puspa kalamansi hadir di atas meja. Minuman berona keunguan dengan kelopak bunga telang di atasnya ini cukup menyegarkan diseruput di tengah cuaca terik Bandung siang hari.

Puspa kalamansi memadukan teh bunga telang, kayu manis, dan jeruk kalamansi. Kalamansi sendiri merupakan jeruk yang banyak tumbuh di negara-negara Asia, seperti Malaysia. Di Indonesia, jeruk kalamansi menjadi salah satu produk unggulan Bengkulu. Saat matang, jeruk satu ini menawarkan cita rasa asam yang bisa bikin mata menyipit.

Meski terlihat legit, namun minuman yang dibanderol dengan harga Rp27 ribu ini tak memberikan rasa yang terlalu manis. Kehadiran rasa asam dan segar dari jeruk kalamansi tampaknya jadi penolong bagi Anda yang tak begitu menyukai rasa manis. Namun sayangnya, aroma kayu manis yang khas rasanya tak terlalu tercium oleh hidung.

Tak lengkap rasanya meneguk minuman menyegarkan seperti puspa kalamansi tanpa teman kudapan di sampingnya. Saya mencoba menu roti telur srikaya, yang tampaknya bisa jadi penyeimbang.

Dari depan, roti telur srikaya ini mirip dengan sajian french toast. Dua lembar roti tebal dibalut telur dengan selai srikaya di tengahnya. Sajian roti ini dibanderol dengan harga Rp25 ribu saja.

Gurih, manis, dan lembut. Tiga kata ini tampaknya pas untuk menggambarkan cita rasa dari roti telur srikaya milik Kalamula. Kehadiran telur mengimbangi rasa manis selai srikaya yang biasanya legit. Tekstur roti juga terasa begitu lembut dan hancur di mulut dengan mudah.

Simak menu utama Kalamula lainnya di halaman berikutnya..

Gurih ayam tepung di sajian Melayu

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat