yoldash.net

Fakta Ryugyong, Hotel Tua yang Tak Pernah Terima Tamu di Korea Utara

Hotel Ryugyong di Pyongyang Korea Utara menarik perhatian internasional lantaran tak pernah terima satu tamu pun sejak dibuka.
Hotel Ryugyong di Pyongyang Korea Utara menarik perhatian internasional lantaran tak pernah terima satu tamu pun sejak dibuka.(Getty Images/iStockphoto/Catriona MacGregor)

Jakarta, Indonesia --

Hotel Ryugyong di Pyongyang Korea Utara adalah salah satu bangunan kosong tertinggi di dunia dengan ketinggian 1.080 kaki.

Hotel ini dijuluki juga sebagai Hotel of Doom karena dalam pembangunannya hotel ini mendapat beragam hambatan atau 'malapetaka'.

Hotel ini memiliki 105 lantai, tetapi tidak pernah menerima satu pun tamu. Namun hal itu justru menjadi daya tarik internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta -fakta Hotel Ryugyong:

1. Dibangun 1987

Pembangunan Hotel Ryugyong dimulai di Pyongyang pada tahun 1987. Pembangunan sempat terhenti karena masalah ekonomi di Korea Utara.

ADVERTISEMENT

Kala itu, Uni Soviet runtuh pada tahun 1991, Korea Utara kehilangan mitra dagang utamanya dan sumber bantuan yang memicu krisis ekonomi.

2. Disebut Gedung 105

Hotel Ryugyong merupakan gedung pencakar langit super tinggi berbentuk piramida. Kerangka hotel berhasil dibuat hingga paling atas pada 1992,

Namun, bagian dalamnya tidak pernah selesai. Hotel Ryugyong setinggi 105 lantai dan terkadang disebut sebagai Gedung 105.

3. Tak pernah terima tamu

Sampai hari ini, hotel tersebut tidak pernah menerima satu tamu pun. Meskipun menolak pengunjung asing, Korea Utara memiliki beberapa hotel lain yang fungsional di Pyongyang.

Hotel Internasional Yanggakdo adalah salah satu yang terbesar. Sementara Hotel Ryanggang dianggap sebagai yang termewah.

4. Dirancang memuat restoran berputar

Hotel ini dirancang dengan sedikitnya 3.000 kamar dan lima restoran berputar dengan pemandangan yang indah. Namun, hotel itu tak memiliki apa-apa.

5. Dilapisi panel kaca

Meski beberapa kali mengalami jeda, pembangunan lebih intens dilakukan pada 2008. Saat itu, pekerja eksternal mulai memasang panel kaca.

Mengutip Reuters, kontraktor Mesir, grup Orascom, mengambil alih proyek tersebut dan menghidupkan kembali konstruksi pada tahun 2008.

6. Habiskan sekitar US$2 miliar

Dibutuhkan sekitar US$2 miliar untuk akhirnya menyelesaikan Hotel Ryugyong. Produk domestik bruto Korea Utara adalah sekitar $40 miliar, menurut data terbaru CIA's World Factbook. Itu membuat biaya penyelesaian bangunan sekitar 5 persen dari seluruh PDB negara.

7. Digunakan May Day hingga pertunjukan dramatis

Korea Utara telah menemukan kegunaan lain dari bangunan tersebut. Pyongyang merayakan May Day pada 2009 dengan pertunjukan kembang api membingkai Hotel Ryugyong.

Selain itu, hotel tersebut juga berfungsi sebagai latar belakang dramatis untuk pertunjukan kelompok seni. Pertunjukan rombongan biasanya berisi pesan-pesan propaganda. Korea Utara mengirimkan rombongan seni ke Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan.

Pada tahun 2018, desainer pencahayaan Kim Yong Il membuat pertunjukan cahaya yang terdiri dari slogan politik dan simbol partai. Itu diputar di permukaan gedung selama beberapa jam setiap malam, menurut Associated Press.

8. Tidak dialiri listrik

Hotel Ryugyong masih belum dialiri listrik. Pemerintah Korut juga tidak menargetkan tanggal penyelesaian.

Alek Sigley, seorang mahasiswa Australia yang sedang belajar untuk gelar masternya dalam sastra Korea di Universitas Kim Il Sung, men-tweet tentang papan nama baru di atas pintu masuk utama hotel pada Juni 2019.

Pada bulan Juli, Sigley ditahan selama seminggu dan kemudian dibebaskan setelah pihak berwenang Korea Utara menuduhnya melakukan "tindakan mata-mata" terhadap negara.

(yla/chs)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat