WHO Pertimbangkan Masukkan Obat Obesitas ke Daftar Obat Esensial
![WHO Pertimbangkan Masukkan Obat Obesitas ke Daftar Obat Esensial Empat peneliti asal Amerika Serikat mengajukan pada WHO untuk memasukkan obat obesitas pada daftar obat esensial.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2022/09/28/ilustrasi-perut-buncit-3_169.jpeg?w=650&q=90)
Badan penasihat organisasi kesehatan internasional (WHO) mempertimbangkan akan menambahkan obat obesitas, Liraaglutide, ke dalam daftar obat esensial.
Komisi ahli WHO dijadwalkan bertemu pada 24-28 April untuk mendiskusikan revisi dan pembaharuan melibatkan lusinan obat-obatan. Rekomendasi obat yang masuk ke dalam daftar itu diperkirakan akan keluar pada September.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permintaan ini diajukan oleh empat peneliti asal Amerika Serikat termasuk dari Universitas Yale, Bringham, dan rumah sakit wanita.
ADVERTISEMENT
Para peneliti menerangkan hal ini penting lantaran obesitas kerap memakan korban di banyak negara-negara di dunia.
"Saat ini, EML menyertakan suplemen mineral untuk defisiensi nutrisi, tapi juga dijelaskan bahwa sebagian besar penduduknya tinggal di 'negara yang kelebihan berat badan dan obesitas membunuh lebih banyak orang daripada kekurangan berat badan," tulis para peneliti dalam permintaan mereka kepada WHO, dikutip dari CNN, Sabtu (1/4).
Mereka juga menyebut, kini tidak ada obat yang secara khusus menarget penurunan berat badan para penderita obesitas.
"Saat ini, tidak ada obat yang termasuk dalam [Daftar Obat Esensial] yang secara khusus menargetkan penurunan berat badan untuk beban obesitas global," ujarnya.
Liraglutide sendiri merupakan bahan aktif dalam obat obesitas. Mulanya Liraglutide dikembangkan untuk mengatasi diabetes tetapi justru terbukti sebagai obat perawatan menurunkan berat badan.
Obat ini memiliki kemampuan untuk meniru efek hormon pengatur nafsu makan dan merangsang pelepasan insulin, membantu menurunkan gula darah dan memperlambat perjalanan makanan melalui usus.
Hak paten AS atas Liraglutide akan berakhir tahun ini, dan produsen obat Novo Nordisk mengatakan versi generik tersedia pada Juni 2024.
(els/vws)Terkini Lainnya
WHO Tak Rekomendasikan Vaksin Booster Kedua untuk Orang Sehat
Awas, Iklan Minuman dan Makanan Manis Bisa Bikin Anak Jadi Obesitas
Standar Obesitas Diusulkan Diubah, Bisa Jadi Kamu Tak Obesitas
Obesitas Mengancam Arab Saudi, Pemerintah Gaungkan Gaya Hidup Sehat
WHO Wanti-Wanti Krisis Kesehatan Meningkat di Tepi Barat Palestina
VIDEO: WHO Pasok Bahan Bakar dan Bantuan Medis ke RS di Gaza
WHO: Krisis Gaza, Warga Terpaksa Makan Pakan Ternak-Minum Air Limbah
WHO Apresiasi Sistem Kesehatan yang Antar Indonesia Capai UHC