yoldash.net

Apa yang Jadi Alasan di Balik Keputusan Menjadi Childfree?

Setelah viral di media sosial, fenomena childfree kini jadi sorotan. Apa sebenarnya alasan di balik merebaknya keputusan untuk tidak memiliki anak tersebut?
Setelah viral di media sosial, fenomena childfree kini jadi sorotan. Apa sebenarnya alasan di balik merebaknya keputusan untuk tidak memiliki anak tersebut? (iStockphoto/Tatyana Azarova).

Jakarta, Indonesia --

Setelah viral di media sosial, fenomena childfree kini jadi sorotan publik. Keinginan untuk tidak memiliki anak kini tampak jadi pertimbangan banyak pasangan muda.

Namun sebenarnya, apakah alasan di balik merebaknya keputusan untuk tidak memiliki anak tersebut?

Menurut pengamat sosial Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati, meledaknya isu childfree kini disebabkan oleh maraknya perbincangan akan diskursus tersebut di hadapan publik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jelas ketika ada seseorang yang terkenal mendiskusikan ini, kemudian meledak-lah isu ini [childfree]," ujar Devie dalam program Secret at Newsroom Indonesia.com 'Ingar-bingar Childfree' pada Jumat (24/3).

ADVERTISEMENT

Ada banyak hal yang membuat pasangan memilih untuk menjadi childfree. Utamanya, lanjut Devie, pasangan generasi kekinian yang telah tersambung dengan dunia global.

"Enggak punya anak itu alasannya ada dua. Satu, memang ada dalam dirinya. Ada juga faktor eksternal yang memengaruhi," jelas Devie.

Salah satu contoh faktor eksternal adalah di mana keinginan seseorang untuk tidak memiliki anak disebabkan oleh niat mereka untuk menjaga kelestarian bumi, yakni dengan cara tidak menambah populasi manusia.

Di luar itu, ada juga hal-hal pribadi yang membuat seseorang merasa lebih nyaman saat tidak memiliki anak.

"Karena ada latar belakang atau pribadi yang sifatnya spesifik bagi setiap orang," katanya.

Childfree sendiri, menurut Devie, sebenarnya telah dilakukan banyak orang sejak lama. Tak main-main, ia mengatakan bahwa istilah childfree sendiri sesungguhnya telah muncul sejak abad ke-15.

Menurut Devie, istilah childfree bermuara bukan karena persoalan memiliki anak atau tidak, namun karena konsep tentang pernikahan itu sendiri. Artinya, ketika seseorang menikah, mereka tentu memiliki pilihan ingin memiliki anak atau tidak.

ilustrasi pasanganIlustrasi. Ada banyak alasan yang membuat pasangan memilih childfree. (istockphoto/AsiaVision)

Setelah lebih dari 400 tahun, perkembangan childfree sendiri sudah melewati arus naik dan turun.

Kata Devie, ada satu masa di mana masyarakat menyetujui konsep tersebut. Namun, ketika memasuki masa perang, beberapa orang kemudian memutuskan untuk memperbanyak populasi sehingga fenomena childfree itu menurun.

"Kemudian ketika tahun 70-an, mulai naik lagi angka populasi, mulai lagi tren [childfree] tersebut. Jadi ini sebenarnya sesuatu yang menjadi bagian dari kemanusiaan itu sendiri," lanjut Devie.

Ketersambungan lewat teknologi yang kian canggih ditengarai jadi salah satu yang berkontribusi membuat isu childfree kini lebih banyak dibicarakan.

"Yang mungkin dulu sudah banyak yang melakukan [childfree]. Tapi karena tidak dibicarakan di hadapan publik, karena memang setiap komunitas punya nilai masing-masing. Nah, ini yang kemudian membuat belakangan ini menjadi sesuatu yang ramai dibicarakan," ungkapnya.

(del/asr)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat